Bank Pembiayaan Hijau Australia Cetak Rekor Investasi Energi Bersih

Hari Widowati
29 Juli 2025, 10:18
Australia, pembiayaan hijau
Vecteezy.com/Sasirin Pamai
Clean Energy Finance Corporation, yang merupakan bank pembiayaan hijau Australia, mencatat rekor investasi AUD 3,5 miliar atau Rp 37,44 triliun (kurs Rp 10.697 per AUD) dalam proyek energi bersih pada tahun fiskal 2024-2025 yang lalu.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Clean Energy Finance Corporation (CEFC), yang merupakan bank pembiayaan hijau Australia, mencatat rekor investasi AUD 3,5 miliar atau Rp 37,44 triliun (kurs Rp 10.697 per AUD) dalam proyek energi bersih pada tahun fiskal yang lalu. Investasi ini bertujuan mempercepat transisi energi Australia dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara Australia menjadikannya salah satu negara dengan polusi tertinggi per kapita di dunia. Negara ini berencana untuk menutup semua PLTU batu bara pada 2038 dan telah berjanji untuk mencapai target 82% pembangkitan energi terbarukan pada tahun 2030.

Namun, para analis menyerukan peningkatan investasi untuk mencapai tujuan ini, mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, dan memastikan keamanan energi.

Wood Mackenzie memproyeksikan Australia hanya akan mencapai 58% pembangkitan energi terbarukan pada akhir dekade ini.

Memfasilitasi Penurunan Emisi

Clean Energy Finance Corporation memiliki mandat untuk memfasilitasi peningkatan arus keuangan ke sektor energi bersih dan mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca Australia.

Selama tahun keuangan 2024-2025, mereka mengucurkan AUD 4,7 miliar atau Rp 50,28 triliun, termasuk AUD 3,5 miliar atau Rp 37,44 triliun untuk proyek energi terbarukan dan infrastruktur jaringan.

CEFC mengatakan tingkat investasi tersebut merupakan “rekor” dan lebih dari dua kali lipat jumlah pada tahun fiskal sebelumnya.

Transaksi terbesar pembiayaan CEFC mencapai AUD 2,8 miliar atau Rp 29,95 triliun untuk program peningkatan jaringan listrik nasional Australia. Pembiayaan ini termasuk AUD 2,1 miliar atau Rp 22,46 triliun untuk pembangunan sambungan transmisi listrik baru di pantai timur negara tersebut.

CEFC menyatakan sedang meningkatkan investasi dalam energi bersih untuk membantu Australia mencapai target energi terbarukan dan emisi.

“Australia memerlukan investasi berkelanjutan dalam energi terbarukan dan penyimpanan jangka panjang, keterjangkauan energi bersih bagi konsumen, serta langkah-langkah untuk mengurangi emisi,” kata CEO Ian Learmonth, seperti dikutip Reuters, Selasa (29/7).

Ia mengatakan aktivitas investasi dalam skala ini menjanjikan manfaat ekonomi dan lapangan kerja lokal yang besar di seluruh Australia. Selain itu, investasi di sektor energi bersih akan memperkuat ekonomi untuk masa depan netral karbon Australia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...