Perusahaan Prancis Bakal Investasi Pabrik Baterai Kendaran Listrik di Teluk Weda

Rezza Aji Pratama
4 Maret 2025, 11:49
 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan CEO Eramet, Christel Bories, pada 3 Maret 2025 di KBRI Paris membicarakan peluang investasi baterai kendaraan listrik dan hilirisasi nikel
Kemenko Bidang Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan CEO Eramet, Christel Bories, pada 3 Maret 2025 di KBRI Paris membicarakan peluang investasi baterai kendaraan listrik dan hilirisasi nikel
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan perusahaan asal Prancis, Eramet beberapa kali menyampaikan komitmen untuk mendungkung hilirisasi dalam bentuk investasi hijau.

Adapun investasi yang akan dilakukan adalah untuk pengembangan fasilitas manufaktur hijau untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di Teluk Weda, Halmahera Tengah. 

 “Untuk menjamin komitmen industri hijau tersebut, lokasi industri dimaksud nantinya dapat ditempatkan berdekatan dengan sumber energi hidro guna menjamin penggunaan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/3).

Guna menindaklanjuti rencana tersebut, Airlangga melakukan pertemuan bilateral dengan CEO Eramet, Christel Bories. Dalam pertemuan itu, Eramet akan informasi mengenai ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk pelaksanaan produksi di Indonesia.

Airlangga mengatakan, pemerintah dan CEO Eramet telah menyepakati perlunya penyusunan peta jalan dan estimasi kapasitas produksi. Hal tersebut akan dijadikan pertimbangan Pemerintah Indonesia dalam mendukung  Eramet sebagai upaya pengembangan ekosistem nikel di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga meyakini Eramet menyatakan keinginan untuk berinventasi lebih lanjut di Indonesia dengan mitra lokal pada sektor mineral kritis seperti nikel. Eramet juga berkeinginan mencari peluang investasi di sektor hilirisasi  dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Airlangga melanjutkan, komitmen bersama antara Indonesia dan Eramet dapat membangun kemitraan yang kuat dalam mempercepat tansformasi industri hijau Indonesia dan mendukung rantai pasok global.

“Kemitraan Indonesia dan Eramet memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi, memperkuat industri nikel dan baterai kendaraan listrik, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua pihak,” ucapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Edisi Khusus Sumitro Djojohadikusumo ini didukung oleh:

Logo Edisi Khusus Sumitro Djojohadikusumo

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...