Perusahaan Prancis Bakal Investasi Pabrik Baterai Kendaran Listrik di Teluk Weda


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan perusahaan asal Prancis, Eramet beberapa kali menyampaikan komitmen untuk mendungkung hilirisasi dalam bentuk investasi hijau.
Adapun investasi yang akan dilakukan adalah untuk pengembangan fasilitas manufaktur hijau untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di Teluk Weda, Halmahera Tengah.
“Untuk menjamin komitmen industri hijau tersebut, lokasi industri dimaksud nantinya dapat ditempatkan berdekatan dengan sumber energi hidro guna menjamin penggunaan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/3).
Guna menindaklanjuti rencana tersebut, Airlangga melakukan pertemuan bilateral dengan CEO Eramet, Christel Bories. Dalam pertemuan itu, Eramet akan informasi mengenai ketersediaan bahan baku yang diperlukan untuk pelaksanaan produksi di Indonesia.
Airlangga mengatakan, pemerintah dan CEO Eramet telah menyepakati perlunya penyusunan peta jalan dan estimasi kapasitas produksi. Hal tersebut akan dijadikan pertimbangan Pemerintah Indonesia dalam mendukung Eramet sebagai upaya pengembangan ekosistem nikel di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga meyakini Eramet menyatakan keinginan untuk berinventasi lebih lanjut di Indonesia dengan mitra lokal pada sektor mineral kritis seperti nikel. Eramet juga berkeinginan mencari peluang investasi di sektor hilirisasi dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Airlangga melanjutkan, komitmen bersama antara Indonesia dan Eramet dapat membangun kemitraan yang kuat dalam mempercepat tansformasi industri hijau Indonesia dan mendukung rantai pasok global.
“Kemitraan Indonesia dan Eramet memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi, memperkuat industri nikel dan baterai kendaraan listrik, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua pihak,” ucapnya.
Edisi Khusus Sumitro Djojohadikusumo ini didukung oleh: