Google Teken Pembelian Listrik PLTA Rp 48,9 Triliun untuk Data Center

Hari Widowati
17 Juli 2025, 12:34
Google, energi bersih, PLTA
Google Office
Google telah setuju untuk mengamankan pasokan listrik 3 gigawatt (GW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dalam pakta tenaga listrik bersih Amerika Serikat (AS).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Google telah setuju untuk mengamankan pasokan listrik 3 gigawatt (GW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dalam pakta tenaga listrik bersih Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini merupakan bagian dari strategi raksasa teknologi ini untuk mengembangkan pusat-pusat data (data center) yang haus akan energi.

Kesepakatan antara Google dan Brookfield Asset Management ini mencakup perjanjian pembelian daya awal 20 tahun, dengan total nilai US$ 3 miliar (Rp 48,9 triliun dengan kurs Rp 16.320/US$), untuk listrik yang dihasilkan dari dua fasilitas pembangkit listrik tenaga air di Pennsylvania.

Raksasa teknologi ini juga akan menginvestasikan US$ 25 miliar (Rp 408 triliun) untuk pusat data di Pennsylvania dan negara bagian sekitarnya selama dua tahun ke depan.

Menurut laporan Reuters, industri teknologi AS sedang mengintensifkan perburuan listrik bersih dalam jumlah besar untuk menggerakkan pusat-pusat data yang dibutuhkan untuk kecerdasan buatan dan komputasi awan. Pembangunan pusat-pusat data itu telah mendorong konsumsi listrik AS ke rekor tertinggi setelah hampir dua dekade stagnasi.

Ruth Porat, presiden dan kepala investasi di perusahaan induk Google, Alphabet, diperkirakan akan membahas berita ini pada pertemuan AI di Pittsburgh. Presiden AS Donald Trump dijadwalkan akan menghadiri acara tersebut, di mana investasi AI dan energi senilai US$ 70 miliar (Rp 1.142 triliun) akan diumumkan.

“Kolaborasi dengan Brookfield ini merupakan langkah maju yang signifikan, memastikan pasokan energi bersih di wilayah PJM tempat kami beroperasi,” ujar Amanda Peterson Corio, kepala energi pusat data Google, dalam sebuah pernyataan, Selasa (15/7).

Google Juga Gunakan Energi Geotermal dan Nuklir

Selama kurang lebih satu tahun terakhir, Google telah menandatangani beberapa perjanjian pembelian listrik. Hal ini termasuk kesepakatan untuk energi panas bumi bebas karbon dan nuklir tingkat lanjut.

Google juga bekerja sama dengan operator jaringan listrik terbesar di Indonesia, PJM Interkoneksi, untuk menggunakan AI guna mempercepat proses penyambungan pasokan listrik baru ke jaringan listrik.

Dalam kesepakatan terbaru, Google mengatakan telah menandatangani perjanjian kerangka kerja awal dengan Brookfield, pemilik Brookfield Renewable Partners, yang mengembangkan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga terbarukan.

Dua lokasi PLTA Brookfield di Pennsylvania akan ditingkatkan dan dilisensikan kembali sebagai bagian dari kesepakatan tersebut. Google mengatakan mereka berencana untuk memperluas kesepakatan ini di luar situs-situs tersebut ke wilayah lain di Mid-Atlantik dan Midwest.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...