Italia Luncurkan Sistem Penyimpanan Energi Terbesar di Dunia

Image title
4 Juni 2025, 13:20
italia, listrik
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.
Dua pekerja memeriksa baterai panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/12/2022). Baterai panel surya merupakan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk menyimpan energi yang dihasilkan dari sinar matahari dan juga berfungsi sebagai pemasok listrik saat panel surya tidak menghasilkan energi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sistem penyimpanan energi terbesar di Italia yang menggunakan baterai bekas diregenerasi untuk kendaraan listrik diresmikan di Bandara Fiumicino, Roma. Sistem ini digunakan untuk membantu mengurangi emisi karbon.

Dikutip Reuters, Rabu (4/6), sistem yang disebut Pioneer ini telah dikembangkan oleh perusahaan utilitas Italia, Enel dan operator bandara Aeroporti dengan kontribusi ilmiah dari lembaga penelitian Jerman Fraunhofer. Investasi dalam membangun Pioneer mencapai 5,5 juta Euro.

Sistem Pioneer merupakan salah satu yang terbesar di Eropa. Sistem ini akan digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh ladang surya yang dibuka Enel di Fiumicino pada Januari 2025.

"Pioneer adalah proyek pertama sejenisnya di Italia. Platform energi multifungsi yang melayani bandara Fiumicino dengan menggabungkan dekarbonisasi, otonomi energi, dan daya saing, merupakan model canggih untuk transisi energi dan digital," ujar Menteri Perusahaan dan Buatan Italia, Adolfo Urso.

Seiring dengan semakin banyaknya proyek energi terbarukan yang diluncurkan di Italia, mereka membutuhkan sistem penyimpanan untuk menyediakan energi saat matahari atau angin tidak menggerakkan pembangkit energi hijaunya.

Pioneer akan mengubah 762 paket baterai dan modul yang tidak dapat lagi digunakan untuk kendaraan menjadi sistem penyimpanan energi baterai 10 megawatt per jam. Itu kira-kira setara dengan listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan 3.000 rumah di AS selama sehari.

Menurut Enel dan ADR, sistem tersebut akan mengurangi emisi CO2 sekitar 16.000 ton selama sepuluh tahun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...