Kementerian ESDM Catat Penggunaan Kendaraan Listrik Naik 460% saat Lebaran 2025

Image title
11 April 2025, 16:01
Petugas memeriksa alat pengisian daya baterai mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area KM 379 A Tol Batang-Semarang, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/3/2025). Pemudik yang menggunakan mobil listrik memanfaatkan wak
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/agr
Petugas memeriksa alat pengisian daya baterai mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area KM 379 A Tol Batang-Semarang, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/3/2025). Pemudik yang menggunakan mobil listrik memanfaatkan waktu istirahat di Rest Area 379 A dan melakukan pengisian daya baterai mobil dengan menggunakan fasilitas SPKLU yang disediakan oleh PT PLN (Persero) dengan daya pengisian yang relatif cepat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) mencatat  penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) roda empat secara nasional selama periode Ramadhan dan Idul FItri (Rafi) 2025 mencapai 19.852 unit.

Direktur Bahan Bakar Minyak, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Sentot Harijady, mengatakan penggunaan EV roda empat pada periode Rafi 2025 meningkat 460% jika dibandingkan dengan periode Rafi 2024.

 “Penggunaan kendaraan listrik roda empat untuk mudik secara nasional selama RAFI ini mencapai 19.852 unit atau meningkat 460% dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 4.314 unit itu tahun 2024,” ujar Sentot dalam konferensi pers, Jakarta (11/4).

Sentot mengatakan wilayah yang memiliki penggunaan EV tertinggi terdapat di Jakarta sedangkan penggunaan terendah terletak di Bengkulu, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Dia mengatakan, peningkatan juga terjadi pada jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) pada masa periode siaga Rafi 2025 sebesar 274% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 “Jumlah stasiun pengisian udara listrik atau SPKLU selama periode siaga RAFI sejumlah 3.558 unit atau meningkat 274% dibanding RAFI tahun lalu yang mencapai 1.299 unit,” ujarnya.

Jika dilihat dari persebaran SPKLU di Indonesia, wilayah dengan jumlah terbanyak terdapat di DKI Jakarta sedangkan dengan jumlah terendah berada di Kepulauan Riau. P

Sentot mengatakan, peningkatan jumlah SPKLU membuat angka transaksi pengisian daya EV juga meningkat 490% pada periode Rafi 2025 jika dibandingkan periode 2024. Sebanyak 17.192 transaksi pada ruas tol dan juga 66.596 transaksi pada ruas non-tol.

 “Pertumbuhan charging listrik sebesar 2.029.889 KWH atau 581% dibanding tahun lalu dengan jumlah transaksi tertinggi di tol Jakarta-Cikampek yaitu 994 kali,” ucapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...