PGE akan Operasikan Tiga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baru


PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menargetkan tiga pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) baru akan beroperasi pada 2025 hingga 2027. Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, mengatakan ketiga proyek pembangkit geotermal itu memiliki kapasitas hingga 395 megawatt (MW).
Kapasitas tersebut terdiri atas pengembangan PLTP Lumut Balai Unit 2 di Sumatera Selatan dengan kapasitas 55 Megawatt (MW), Hululais Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 110 MW di Bengkulu, dan beberapa proyek co-generation dengan kapasitas 230 MW.
“Kita di lapangan telah menyelesaikan Lumut Balai sehingga bisa commercial operation date (COD) di bulan Juni,” ujar Edwil saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/3).
Edwil mengatakan, untuk dapat mengoperasikan PLTP Lumut Balai Unit 2 perusahaan hanya tinggal menunggu kesiapan dari PT PLN yang akan menyerap listrik dari PLTP tersebut.
Dia mengatakan, dalam pengembangan co-generation dengan kapasitas 230 MW, perusahaan saat ini sedang memproses proposal independent power producer (IPP). Selanjutnya, PGE akan memroses proposal power purchase agreement (PPA) atau perjanjian pembelian listrik.
“Harapannya akhir tahun ini atau akhir tahun depan itu kita sudah bisa COD,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pembangunan PLTP Hululais Unit 1 dan 2, saat ini PLN sedang melakukan finalisasi dokumen lelang untuk pembangunan pembangkit tersebut.
“Apabila semuanya berjalan sesuai dengan target, PLTP Hululais ini di tahun 2027 kita akan bisa COD,” ucapnya.
Sekadar informasi, PGE mendapatkan pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar US$ 155 juta atau senilai Rp 2,40 triliun untuk mengembangkan PLTP Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Pembangunan itu akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW.
Untuk proyek Lumut Balai Unit 2, PGE bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, Cina, dan Indonesia. Ketiga perusahaan itu adalah Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya Tbk.