KKP Gandeng Kampus Inggris untuk Lindungi Hiu dan Pari di Laut Indonesia


Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat dukungan pendanaan dari IWT Challenge Fund Pemerintah Inggris untuk memperkuat melindungi habitat hiu dan pari di kawasan laut Indonesia. Pendanaan ini akan dieksekusi dengan melibatkan sejumlah lembaga nasional dan internasional, di antaranya kampus di Inggris.
Program "Penguatan Kapasitas Indonesia untuk Mengurangi Perikanan dan Perdagangan Hiu dan Pari Ilegal” ini melibatkan Yayasan Rekam Nusantara, Centre for Environment, Fisheries and Aquaculture Science (CEFAS) Inggris, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Liverpool John Moores University.
Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo mengatakan, KKP telah menetapkan perlindungan penuh untuk spesies penting seperti hiu paus, hiu berjalan, pari manta, pari gergaji, pari kei, dan pari sungai. Sebanyak 28 kawasan konservasi seluas 5,75 juta hektar telah didedikasikan untuk melindungi hiu dan pari sebagai bagian dari komitmen strategis KKP.
“Kolaborasi dalam pengelolaan hiu dan pari sangat penting karena biota ini tidak hanya memiliki peran ekologi namun juga bermigrasi melintasi perairan antarnegara. Ini menjadi tantangan global yang membutuhkan respons lintas batas,” ujar Victor dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (25/1).
Victor mengatakan, program ini menekankan tiga aspek utama yaitu legalitas, ketelusuran, dan keberlanjutan. Melalui langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat kelembagaan dan memberikan rekomendasi strategis untuk pengelolaan hiu dan pari secara berkelanjutan di Indonesia.
Ketua Yayasan Rekam Nusantara, Irfan Yulianto mengatakan, pendekatan berbasis riset, peningkatan kapasitas masyarakat, dan teknologi inovatif akan menjadi elemen kunci dalam program ini. “Kami ingin membangun kolaborasi yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan demi keberhasilan konservasi,” ujar Irfan.
Marine Wildlife Trade and Bycatch Lead CEFAS, Joanna Murray, mengatakan proyek ini akan mencakup beberapa fokus utama seperti melibatkan sektor swasta untuk mendorong beberapa sikap dalam menjaga hiu dan pari di Indonesia.
Adapun beberapa kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kepatuhan, mengembangkan program peningkatan kapasitas bagi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat terkait identifikasi spesies hiu, mitigasi tangkapan sampingan, dan pengumpulan data, standarisasi pengumpulan data untuk mendukung keberlanjutan perikanan lokal dan ekspor dan mengembangkan generasi ahli hiu Indonesia melalui program beasiswa PhD.