Dukung NZE, Begini Cara Ubah Limbah Jadi Energi di Pabrik Kertas

Uji Sukma Medianti
Oleh Uji Sukma Medianti - Tim Publikasi Katadata
20 Januari 2025, 10:46
Limbah diubah menjadi energi.
Istimewa
Limbah diubah menjadi energi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pengelolaan limbah menjadi energi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat saat ini.

Di balik tantangan tersebut terdapat peluang besar untuk mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai, salah satunya dengan mengonversinya menjadi energi yang dapat dimanfaatkan kembali dalam skala industri.

Salah satunya dilakukan oleh perusahaan pulp dan kertas yang berlokasi di Pangkalan keirnci, Provinsi Riau, APRIL Group.

Produsen kertas PaperOne ini memanfaatkan sludge, limbah dari pengolahan air limbah atau wastewater, untuk digunakan kembali sebagai sumber energi untuk operasional pabrik.

Sludge berbentuk semi-padat seperti lumpur, yang umumnya hanya akan menjadi limbah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Melalui teknologi recovery boiler yang digunakan oleh APRIL, limbah ini dapat dimanfaatkan kembali untuk menghasilkan energi.

Upaya ini tidak hanya mengurangi muatan uang dibuang ke TPA namun juga menghemat biaya operasional.

Melalui inovasi ini, sludge kini bisa menjadi bahan bakar boiler untuk menghasilkan uap dan listrik.

Cara ini telah dilakukan APRIL sejak 2020, setelah mendapatkan izin Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

“Kami menangani dan mendaur ulang limbah yang memungkinkan sesuai dengan peraturan dan pedoman hukum yang berlaku. Pada tahun 2023, kami mendaur ulang dan menggunakan kembali lebih dari 323.000 ton limbah,” dikutip dari laporan keberlanjutan APRIL yang dirilis tahun lalu. 

Hingga saat ini, sekitar 88,2 persen atau mayoritas energi yang dibutuhkan oleh pabrik di APRIL berasal dari sumber energi terbarukan dan bersih, yang bersumber dari pembangkit Listrik tenaga surya (solar panel), biomassa, dan produk sampingan dari hasil sisa produksi, termasuk sludge.

Selain untuk kebutuhan energi produksi, APRIL juga telah memanfaatkan kembali sludge untuk kebutuhan pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) dengan mengonversinya menjadi pupuk.

Sludge mengandung zinc dan mineral yang baik untuk membantu pertumbuhan tanaman.

Melihat potensi ini, APRIL memproduksi pupuk mikronutrien yang terbuat dari campuran sludge zinc dan fly ash atau abu halus dari pembakaran bahan bakar. 

Tak hanya itu, APRIL juga memanfaatkan kembali bottom ash, yaitu sisa abu dari pembakaran bahan bakar padat dengan tekstur yang lebih berat dan kasar dibandingkan fly ash.

Karena teksturnya yang lebih berat, APRIL menggunakan kembali bottom ash sebagai material untuk pengerasan jalan dan beton di wilayah operasional Perusahaan.

Seluruh inovasi ini merupakan bagian dari inisiatif Waste to Value, yang termasuk dalam pilar Pertumbuhan Berkelanjutan dalam komitmen satu dekade APRIL2030 yang diluncurkan pada 2020.

Sebagai bagian dari komitmen ini, APRIL menetapkan target untuk mengurangi limbah padat yang dibuang ke TPA hingga 80 persen pada 2030.

Saat ini, APRIL masih on the track dalam mengejar target ini.

Melalui inisiatif Waste to Value, APRIL Group terus memperkuat komitmennya untuk mendukung pencapaian net zero emission di sektor industri.

Kementerian Perindustrian juga telah menegaskan komitmen untuk mempercepat pencapaian target ini pada 2050, sepuluh tahun lebih cepat dari target pemerintah, melalui efisiensi sumber daya dan praktik industri hijau yang berkelanjutan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...