KKP dan Konservasi Indonesia Bakal Susun Penataan Ruang Laut

Hari Widowati
15 Juli 2025, 16:51
KKP, Konservasi Indonesia, ekonomi biru
Dok. Konservasi Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama strategis dengan Konservasi Indonesia (KI) untuk menyusun penataan ruang laut dan pengembangan kawasan ekosistem karbon biru.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama strategis dengan Konservasi Indonesia (KI) untuk menyusun penataan ruang laut dan pengembangan kawasan ekosistem karbon biru. Kerja sama yang berlaku selama tiga tahun ini akan menjadi tonggak penting dalam mendukung penguatan ekonomi biru yang adil, efisien, berkelanjutan, serta terintegrasi antara ruang laut dan darat.

Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KKP dan KI dilakukan dalam Rapat Kerja Teknis Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut (Ditjen PRL) yang disaksikan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, di Jakarta, pada Selasa (15/7).

Dalam kerja sama ini, Ditjen PRL KKP akan berperan dalam perencanaan dan penyusunan berbagai dokumen zonasi ruang laut, termasuk rencana zonasi kawasan antarwilayah, kawasan strategis nasional (KSN), dan kawasan strategis nasional tertentu (KSNT).

"Kami juga akan menyusun pedoman teknis cadangan karbon biru, melakukan analisis daya dukung, dan biaya manfaat, serta menyusun profil kawasan ekosistem karbon biru di berbagai lokasi prioritas," ungkap Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP Kartika Listriana.

Kartika mengatakan perencanaan ruang laut menjadi landasan ekonomi biru dan mendukung Astacita. Rencana ini akan diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Tujuannya untuk menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi untuk kesejahteraan sosial dan masyarakat.

"Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan setiap langkah kebijakan memiliki dasar ekologi yang kuat dan mampu mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir, ini merupakan bagian penting dari langkah strategis pemerintah dalam mempercepat transformasi sektor kelautan," ujarnya.

Memetakan Lokasi Potensial Karbon Biru

Konservasi Indonesia (KI) akan mendukung target pemerintah secara teknis dan data dalam proses identifikasi serta pemetaan lokasi-lokasi potensial karbon biru di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. KI juga akan mendukung penyusunan zonasi rinci, analisis daya dukung karbon biru, serta pengembangan data sistem informasi pemanfaatan ruang pesisir dan pulau-pulau kecil.

Dalam komitmen global atas perlindungan Marine Protected Area (MPA), pemerintah menargetkan perluasan kawasan konservasi laut hingga mencapai 97,5 juta hektare. Saat ini, sekitar 30 juta hektare atau 10% telah terlindungi. Adapun area seluas 67,5 juta hektare perlu segera ditetapkan.

"Konservasi Indonesia bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung pencapaian sekitar 20 juta hektare kawasan konservasi lepas pantai, khususnya di wilayah Pantai Barat Sumatera dan Laut Banda," kata Fitri Hasibuan, Vice President Program Konservasi Indonesia.

Pengelolaan kawasan tersebut tidak hanya mendukung komitmen konservasi, tetapi juga menjamin kelangsungan hidup masyarakat pesisir, komunitas lokal, dan masyarakat adat melalui perlindungan mata pencaharian, pengendalian overfishing, dan pengembangan ekowisata berbasis alam.

Kerja sama KKP dan KI tidak hanya memperkuat tata kelola ruang laut dan kawasan karbon biru. Kolaborasi ini juga mendukung perlindungan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.

"Target pengelolaan kawasan laut hingga mencapai 97,5 juta hektare akan memberikan dampak signifikan terhadap mata pencaharian masyarakat yang mendiami pulau-pulau kecil atau pesisir," kata Fitri. Dengan demikian, masyarakat pesisir akan terjamin keberlangsungan hidupnya dari sektor perikanan dan pariwisata yang berkelanjutan.

Ruang lingkup kerja sama ini bukan hanya mencakup aspek teknis dan sains. Menurut Fitri, keduabelah pihak akan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di tingkat pusat dan daerah.

"Dengan terintegrasinya pendekatan ilmiah, kebijakan, dan dukungan masyarakat, kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat pengembangan kawasan karbon biru sebagai bagian dari solusi berbasis alam yang mendukung target iklim nasional dan global," kata Fitri. Komitmen bersama untuk menjaga laut Indonesia tidak hanya menjadi sumber daya ekonomi tetapi juga akan menjadi warisan ekologis yang vital di masa depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...