Bank OCBC Terapkan Prinsip ESG Lewat Bangunan Hijau dan Program Daur Ulang

Image title
Oleh Anggraini Vien Putrayanda
8 Juli 2025, 12:12
Bank OCBC terapkan prinsip hijau dari strategi operasional hingga inisiatif lainnya.
Katadata
Direktur Bank OCBC, Heriyanto Lee, ketika bertemu dengan Tim Katadata, Jumat (4/7).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank OCBC menerapkan serangkaian inisiatif berbasis keberlanjutan di lingkungan operasionalnya, mulai dari pembangunan gedung berstandar ramah lingkungan hingga program daur ulang seragam kerja. Langkah ini mencerminkan upaya kalangan perbankan dalam mengintegrasikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam praktik bisnis sehari-hari.

Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah pembangunan gedung operasional OCBC di kawasan BSD City yang telah memperoleh sertifikasi EDGE Advanced dari International Finance Corporation (IFC). Sertifikasi ini menunjukkan gedung dirancang dengan efisiensi energi, penggunaan air yang optimal, serta pengurangan emisi karbon.

Menurut Direktur Bank OCBC Heriyanto Lee, penerapan prinsip ESG harus diwujudkan melalui langkah konkret, bukan sekadar komitmen di atas dokumen. “Kami menempatkan keberlanjutan sebagai bagian dari strategi operasional, termasuk lewat pemanfaatan energi terbarukan dan efisiensi bangunan,” ujarnya dalam wawancara khusus dengan tim Katadata di Jakarta, Jumat (4/7).

Selain dari sisi bangunan, OCBC juga menjadi salah satu bank pertama di Indonesia yang mendapatkan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. Sertifikat ini mengonfirmasi seluruh konsumsi listrik di gedung OCBC berasal dari sumber energi baru terbarukan, meskipun membutuhkan pembayaran premi tambahan.

Di luar infrastruktur, pendekatan keberlanjutan juga dilakukan di tingkat karyawan melalui gerakan EVA RAMLI (Environment Advocate, Ramah Lingkungan). Program ini mendorong daur ulang seragam batik bekas menjadi produk bernilai guna melalui kerja sama dengan komunitas desainer. Dana hasil penjualan produk tersebut digunakan untuk pembelian dan penanaman bibit mangrove di sejumlah wilayah pesisir.

Inisiatif lainnya mencakup kerja sama dengan Plasticpay, yang memungkinkan karyawan menukarkan botol plastik bekas untuk didaur ulang. Hasil pengumpulan tersebut kemudian dikonversi menjadi dana tambahan untuk mendukung restorasi pesisir, termasuk penanaman mangrove. Penanaman mangrove telah dilakukan di beberapa lokasi seperti Tambak Rejo di Semarang, Batam, dan Bali, sebagai bagian dari upaya pelestarian ekosistem pesisir yang terdampak perubahan iklim dan aktivitas industri.

Heriyanto menyebutkan, keseluruhan program keberlanjutan tersebut dikelola melalui struktur tata kelola internal yang mencakup komite di tingkat komisaris dan direksi, serta tim pelaksana operasional yang secara rutin memantau dan mengoordinasikan pelaksanaan inisiatif ESG.

“Kami percaya keberlanjutan harus menjadi bagian dari proses bisnis yang terstruktur, melibatkan seluruh bagian organisasi, bukan hanya fungsi CSR semata,” tambahnya.

Langkah-langkah ini menempatkan OCBC sebagai salah satu bank yang secara aktif mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam proses internalnya. Praktik ini menunjukkan potensi lembaga keuangan dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...