Chile Siapkan Aturan Dekarbonisasi Kelistrikan pada 2035


Presiden Chile Gabriel Boric mengatakan akan mempercepat upaya energi terbarukan dan meningkatkan tekanan terhadap Israel atas perangnya di Gaza di antara inisiatif lainnya selama sembilan bulan terakhir masa jabatan pemerintahannya.
Hal ini disampaikan pada Nasional Kongres di kota pesisir Valparaiso, Minggu (1/6). Dalam pidato tiga jam di kongres itu, Boric juga membahas kejahatan, infrastruktur, ekonomi, dan hak aborsi. Pidato ini juga merupakan pidato terakhir sebagai Presiden Chile.
Dalam komentar yang memicu sorak-sorai dan cemoohan terbanyak dari pihak yang berseberangan di Kongres, Boric akan memperkenalkan undang-undang untuk melarang impor dari wilayah yang diduduki secara ilegal dan mendukung upaya Spanyol untuk embargo senjata terhadap Israel.
Boric juga baru-baru ini menarik personel militer dari kedutaan Chile di negara itu dan memanggil duta besar untuk diinterogasi.
Pemerintah Chile juga akan memperkenalkan RUU percepatan dekarbonisasi yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dalam sumber energi terbarukan, membantu mengakhiri pembangkit listrik termoelektrik bertenaga batu bara, dan memajukan tujuan negara tersebut pada tahun 2040 untuk mendekarbonisasi jaringan listrik hingga tahun 2035.
Boric menambahkan bahwa RUU untuk mempercepat proses perizinan untuk proyek-proyek baru tinggal beberapa minggu lagi untuk disetujui. Permintaan yang telah lama ditunggu-tunggu oleh para penambang, perusahaan energi terbarukan, dan investor lainnya. Semua ini bertujuan untuk memangkas waktu perizinan sebesar 30% hingga 70%.
"Proyek-proyek investasi tidak akan berkembang secara maksimal jika kita tidak memodernisasi dan mempercepat perizinan," kata Boric dilansir Reuters, Senin (2/6). Boric juga memuji rencananya untuk memperluas penambangan litium yang dipimpin oleh raksasa tembaga negara, Codelco.
Para kritikus telah menegur Boric karena tidak melakukan reformasi besar yang dijanjikannya sebagai kandidat dan gagal melaksanakan penulisan ulang konstitusi era kediktatoran yang ditolak dua kali oleh para pemilih.
"Apakah kita telah mencapai semua yang kita inginkan, dengan kedalaman yang kita inginkan? Tidak, tetapi kita telah membuat kemajuan ke arah itu, dengan kondisi yang harus kita kuasai," kata Boric.