Pemerintah Kepri dan Konservasi Indonesia Ajak Masyarakat Jaga Laut  

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersama dengan Konservasi Indonesia (KI), menggandeng masyarakat untuk menjaga sumber daya kelautan dan perikanan di kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) Timur Pulau Bintan. Upaya tersebut dilakukan dengan menambah empat Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) baru di kawasan tersebut sehingga menjadi tujuh kelompok.

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, mengatakan keberadaan Pokmaswas menjadi salah satu kelompok yang menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan konservasi di Kepri.

“Pokmaswas memberikan manfaat besar terhadap kita semua, terutama di kawasan konservasi Taman Wisata Perairan  Timur Pulau Bintan,” ujar Haris dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Pokmaswas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Kawasan Konservasi Taman Wisata Perairan Timur Pulau Bintan, di Kepri, Senin (5/5).

Haris mengatakan, keberadaan Pokmaswas juga bisa mengantisipasi adanya pembuangan atau tumpahan minyak, oli ataupun limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di kawasan  Konservasi Taman Wisata Perairan Timur Pulau Bintan.

Pasalnya, dengan kondisi geografis Taman Wisata Perairan Timur Pulau Bintan yang tidak jauh dari jalur pergerakan kapal internasional maka ada potensi mengganggu kawasan konservasi.

“Pokwasmas untuk bisa bersama-sama bagaimana konservasi dan pengembangan Kelautan Provinsi Kepulauan Riau,” ujarnya.

Sementara itu, Burhanuddin selaku Fisheries and Aquaculture Program Manajer Konservasi Indonesia, mengatakan Konservasi Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah daerah dalam menjaga wilayah perairan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan konservasi.

Kawasan  konservasi di wilayah Kepri sebagian besar merupakan kawasan perairan, ditambah kawasan hutan lindung dan mangrove. Ekosistem ini harus dilindungi terutama dalam untuk memitigasi perubahan iklim.