18 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Korea Selatan


Kantor berita Yonhap melaporkan, jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di Korea Selatan telah meningkat menjadi 18 orang. Kebakaran hutan mematikan menyebar di wilayah tenggara Korea Selatan pada hari Selasa (25/3), memaksa ribuan warga untuk mengungsi dari rumah mereka.
Pemerintah Korsel juga harus memindahkan ratusan narapidana dari penjara untuk menghindari kebakaran hutan tersebut.
Hingga Rabu (26/3) pukul 05.00 waktu setempat, 12 orang tewas dalam kebakaran hutan yang bermula dari Kabupaten Uiseong. Empat kematian lainnya terkait dengan kebakaran lain dari Kabupaten Sancheong, menurut data Kementerian Keselamatan.
"Kebakaran Uiseong, yang baru 68% dipadamkan dan diperparah oleh angin kencang, menunjukkan skala dan kecepatan yang tak terbayangkan," kata Lee Byung-doo, seorang ahli bencana hutan di Institut Ilmu Kehutanan Nasional, seperti dikutip Yonhap.
Penjabat Presiden Korsel Han Duck-soo berjanji untuk mengerahkan helikopter pemadam kebakaran dan personel darat untuk memadamkan api, yang dipicu oleh angin dan cuaca kering. Kondisi kering diperkirakan akan terus berlanjut di wilayah yang dilanda kebakaran hutan tersebut.
Perubahan Iklim Membuat Kebakaran Hutan Lebih Sering Terjadi
Lee mengatakan perubahan iklim diproyeksikan akan membuat kebakaran hutan lebih sering terjadi. Contohnya, kebakaran hutan yang menghancurkan sebagian Los Angeles pada bulan Januari dan kebakaran hutan baru-baru ini di timur laut Jepang.
"Kita harus mengakui kebakaran hutan skala besar akan meningkat dan mempersiapkan lebih banyak sumber daya dan tenaga kerja," kata Lee kepada sebuah stasiun televisi lokal.
Kebakaran yang terjadi pada hari Sabtu (22/3) di Uiseong belum berhasil dipadamkan. Kebakaran itu menghanguskan kuil-kuil kuno dan menghancurkan rumah-rumah.
Pemerintah Korsel telah menetapkan daerah yang terkena dampak sebagai zona bencana khusus, dan mengatakan bahwa kebakaran telah merusak kawasan seluas lebih dari 15.000 hektare.