Aplikasi Kencan Tea Diretas, 72.000 Gambar Pengguna Bocor


Aplikasi kencan berbasis ulasan, Tea, mengalami pelanggaran data yang menyebabkan kebocoran sekitar 72.000 gambar pengguna, termasuk foto selfie dan gambar dari pesan pribadi.
"Telah terjadi akses tidak sah ke sistem kami," kata perusahaan dalam pernyataan resminya, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/7). Tea juga menyebutkan pelanggaran ini berdampak pada pengguna yang mendaftar sebelum Februari 2024.
Dari total 72.000 gambar yang terekspos, sekitar 13.000 di antaranya merupakan foto selfie dan gambar identitas yang dikirimkan untuk keperluan verifikasi akun. Sementara sisanya, sekitar 59.000 gambar, berasal dari unggahan, komentar, dan pesan langsung antar pengguna di dalam platform.
Perusahaan menyatakan saat ini mereka telah melibatkan pihak ketiga ahli keamanan siber untuk menyelidiki insiden ini serta melakukan pengamanan tambahan terhadap sistem internal.
Pelanggaran ini pertama kali dilaporkan oleh 404 Media pada Jumat pagi (25/7). Meski demikian, Tea menegaskan bahwa informasi seperti alamat email dan nomor telepon pengguna tidak ikut terekspos.
Tea dikenal sebagai aplikasi yang memungkinkan perempuan memberikan ulasan anonim terhadap pria yang pernah mereka temui, mirip dengan model penilaian ala Yelp. Aplikasi ini menyatakan misinya adalah menciptakan ruang kencan yang lebih aman bagi perempuan.
Pengguna yang ingin bergabung diwajibkan untuk melalui proses verifikasi, termasuk mengunggah selfie, yang menurut perusahaan akan dihapus setelah proses peninjauan.
Meski baru diluncurkan secara luas, Tea telah menarik perhatian publik dan mengklaim menerima lebih dari dua juta permintaan pendaftaran hanya dalam beberapa hari terakhir, menurut unggahan mereka di Instagram.
Perusahaan belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai pelaku peretasan maupun dampak jangka panjang dari insiden ini terhadap operasional aplikasi. Penyelidikan masih berlangsung.