Jutaan Data Nasabah dan Karyawan Allianz Life Amerika Dibobol Hacker

Mayoritas data nasabah dan karyawan Allianz Life di Amerika Serikat dibobol hacker atau peretas. Jumlah data yang diretas belum diumumkan, namun diperkirakan jutaan.

Pembobolan data nasabah, profesional keuangan, dan karyawan Allianz Life diduga karena celah pada sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) berbasis cloud pihak ketiga.

"Pada 16 Juli, hacker memperoleh akses ke sistem CRM pihak ketiga. Mereka berhasil mencuri data yang dapat diidentifikasi secara pribadi milik mayoritas pelanggan, profesional keuangan, dan karyawan Allianz Life terpilih, melalui teknik rekayasa sosial alias social engineering," kata juru bicara Allianz Life, Brett Weinberg, dikutip dari TechCrunch, Sabtu (26/7). 

Dalam pengajuan resmi kepada jaksa agung negara bagian Maine, perusahaan asuransi itu menyatakan belum mengetahui secara pasti jumlah pelanggan yang terkena dampak. 

Allianz Life memiliki sekitar 1,4 juta pelanggan di Amerika Serikat. Perusahaan induk Allianz SE melayani lebih dari 125 juta pelanggan secara global.

Allianz Life telah melaporkan insiden itu ke FBI dan hingga kini belum menemukan bukti bahwa sistem internal lainnya ikut terkena dampak. Namun, perusahaan belum mengungkap apakah telah menerima tuntutan dari hacker atau mengetahui identitas pelaku.

Peretasan terhadap Allianz Life menambah daftar panjang serangan siber yang menargetkan sektor asuransi dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, penyedia asuransi kesehatan tambahan Aflac juga menjadi korban peretasan.

Peneliti keamanan dari Google menyatakan pada Juni, bahwa mereka mengamati pola intrusi yang menargetkan sektor asuransi, yang dikaitkan dengan kelompok peretas Scattered Spider. Kelompok ini dikenal menggunakan metode rekayasa sosial, termasuk menyamar sebagai staf dan menipu helpdesk untuk mendapatkan akses jaringan.

Menurut dokumen pengajuan, Allianz Life akan mulai memberi tahu individu yang terkena dampak peretasan mulai 1 Agustus.