Komdigi Bentuk AI Talent Factory, Kejar Target 12 Juta Talenta Digital di 2030


Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meluncurkan program AI Talent Factory untuk mempercepat pembentukan ekosistem kecerdasan artifisial (AI). Program ini bertujuan untuk mengejar ketertinggalan angka talenta digital di Indonesia.
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menekankan bahwa program ini bertujuan untuk penguatan infrastruktur digital dan percepatan pembangunan SDM digital.
“Yang kita lakukan adalah memperkuat kolaborasi antar pemerintah, pelaku industri, universitas, dan komunitas-komunitas dalam rangka pendidikan digital talent di Indonesia,” ujar Nezar saat membuka acara Datathon 2025 di Universitas Indonesia, dikutip dari siaran pers, Senin (21/7).
Menurut Nezar, kebutuhan nasional terhadap talenta digital diproyeksikan mencapai 12 juta orang pada 2030. Saat ini, baru tersedia sekitar 9,3 juta, sehingga terdapat defisit sekitar 3 juta talenta.
Untuk menjembatani kesenjangan ini, Komdigi tengah memfinalisasi pembentukan AI Talent Factory sebagai pusat pengembangan talenta digital berbasis riset dan kebutuhan industri.
“Program AI Talent Factory ini diharapkan menjadi AI hub yang menghubungkan digital talent dengan industri, serta menyelesaikan persoalan sektoral lewat adopsi AI,” ujarnya.
Talenta yang dilatih melalui program ini akan diarahkan untuk berkontribusi dalam proyek strategis nasional, termasuk di sektor kesehatan, pendidikan, layanan keuangan, hingga pertanian.
Selama lima tahun terakhir, Komdigi telah menjalankan program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy. Nezar menyebut, AI Talent Factory akan menjadi tahap akselerasi berikutnya dari seluruh program pengembangan SDM digital yang telah berjalan.
“Pemerintah sudah melakukan upskilling sejak lima tahun terakhir. Hari ini kami sedang bekerja cukup intens, dan dalam waktu tiga bulan ke depan, proses pembentukan AI Talent Factory ditargetkan rampung,” ujarnya.
Nezar menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan talenta digital akan berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi digital nasional, di mana Indonesia saat ini berkontribusi sebesar 40% terhadap ekonomi digital kawasan ASEAN.
“Kalau kebutuhan talenta digital tercapai, kita bisa manfaatkan AI secara maksimal dan berdampak secara ekonomi. AI adalah bagian dari ekosistem digital yang sedang kita dorong agar tumbuh kuat,” katanya.
Selain pengembangan talenta, Komdigi juga sedang menyiapkan kebijakan strategis untuk mendukung ekosistem digital, termasuk infrastruktur dan regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi AI. Pemerintah berencana menyusun Peta Jalan AI Nasional dan mengusulkan Peraturan Presiden guna mengatur pengembangan serta adopsi teknologi AI di berbagai sektor.