Starlink Kembali Buka Penjualan di Indonesia, Kecepatan Internet Bertambah?


Starlink membuka kembali penjualan perangkat dan aktivasi kit baru untuk pelanggan, setelah sempat disetop sejak awal Juli.
"Starlink sekarang dibuka kembali untuk pelanggan baru di Indonesia. Kecepatannya diperkirakan hingga lebih dari 220 Mbps. Kecepatan tidak dijamin dan didasarkan pada performa persentil ke-80 selama jam sibuk," demikian dikutip dari sisi pesan elektronik Starlink kepada calon pelanggan, yang dilihat oleh Katadata.co.id, Rabu (23/7).
Kecepatan internet Starlink bisa berbeda bergantung pada wilayah. Di Bandung, kecepatannya sempat disebut tembus 360 Mbps.
Sebelumnya, Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital alias Komdigi Wayan Toni mengatakan kepada Katadata.co.id bahwa kapasitas jaringan starlink yang tersedia untuk Indonesia telah penuh untuk pelanggan eksisting atau yang sudah ada. Oleh karena itu, perusahaan menyetop sementara layanan.
Saat ini, Starlink berproses untuk menambah kapasitas jaringan melalui pita frekuensi E-Band untuk komunikasi dari gateway ke satelit. Proses evaluasi dilakukan oleh Komdigi untuk memastikan penggunaan frekuensi E-band ini memenuhi ketentuan di Indonesia.
Pita frekuensi E-Band tersebut akan dapat digunakan setelah Hak Labuh diperbaharui dan Starlink membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak Biaya Hak Penggunaan alias PNBP BHP frekuensi sebagai tahap akhir proses.
“Besaran kapasitas tambahan dari adanya pita frekuensi E-Band itu tergantung pada skema implementasi di lapangan oleh Starlink misalnya, jumlah stasiun gateway yang menggunakan E-Band, daya pancar, lebar bandwidth yang diutilisasi, dan lain sebagainya,” ujar Wayan Toni kata kepada Katadata.co.id, Senin (14/7).
Starlink adalah layanan internet satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, milik orang terkaya di dunia Elon Musk. Layanan ini menggunakan konstelasi ribuan satelit di orbit rendah Bumi atau Low Earth Orbit (LEO).
SpaceX atau Space Exploration Technologies Corp. adalah perusahaan teknologi luar angkasa swasta asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Elon Musk pada 2002. Selain Starlink, produk perusahaan ini meliputi: Roket Falcon 9 dan Falcon Heavy, sistem transportasi luar angkasa Starship, serta kapsul awak dan kargo untuk NASA Dragon.
Starlink sudah beroperasi di Indonesia sejak 2022, namun secara resmi masuk pada Mei tahun lalu. Di Indonesia, Starlink hadir dengan nama PT Starlink Services Indonesia.