Indosat Bikin Sistem Kamera Pengawas Vision AI, Ini Kecanggihannya


Indosat Ooredoo Hutchison melalui unit Indosat Business resmi meluncurkan Vision AI, sistem kamera pengawas atau CCTV berbasis kecerdasan buatan alias AI. Alat ini disebut bisa mendeteksi perilaku mencurigakan.
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Danny Buldansyah menyampaikan Vision AI merupakan sistem aktif yang mampu membaca situasi secara real-time, mendeteksi perilaku mencurigakan, dan memberikan peringatan dini.
Vision AI dirancang untuk mengawasi, mendeteksi, dan melindungi secara proaktif. “AI memungkinkan itu dilakukan secara otomatis dan akurat,” kata Danny saat peluncuran Indosat Vision AI di kantor Indosat Ooredoo Hutchison, Jakarta Pusat, Rabu (9/7).
Vision AI tersedia dalam berbagai bentuk seperti AI Box, kamera dengan fitur AI bawaan, sensor 3D stereo, serta platform pelatihan AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing industri. Inovasi ini dapat diintegrasikan ke sistem CCTV lama maupun baru, menjadikannya ideal bagi pengguna dari skala usaha kecil hingga perusahaan besar.
Indosat Ooredoo Hutchison menyasar berbagai sektor lewat Vision AI, mulai dari keamanan publik, transportasi, logistik hingga industri berat seperti pertambangan dan manufaktur. Menurut Danny, sektor pertambangan menjadi salah satu prioritas karena tuntutan tinggi terhadap keselamatan kerja.
“Di industri tambang, keselamatan adalah segalanya. Ada prinsip no safety, no production. Teknologi seperti Vision AI yang bisa mendeteksi apakah pekerja memakai helm, rompi keselamatan, atau merokok di area berbahaya menjadi sangat krusial,” kata dia.
Vision AI mampu mendeteksi perilaku tidak lazim, seperti seseorang yang bolak-balik di depan pagar rumah atau pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri sesuai standar.
Di sektor transportasi dan smart city, Vision AI bisa mengidentifikasi titik kemacetan, menghitung jenis kendaraan, serta memberikan data untuk rekayasa lalu lintas secara real-time.
SVP Head of B2B IoT Indosat Ooredoo Hutchison Melvin Jeffrey Chan menambahkan, sistem itu didukung machine learning yang memungkinkan sistem terus belajar dari pola baru yang belum terdeteksi sebelumnya.
Vision-Language Model (VLM) di balik Vision AI yakni model AI yang mampu menggabungkan pengolahan gambar dan teks berbasis database global untuk mendukung analisis visual secara lebih akurat dan kontekstual.
Berbeda dengan Language Model (LLM) seperti yang digunakan dalam chatbot AI, VLM memungkinkan sistem kamera cerdas tidak hanya melihat visual, tetapi juga memahami makna di baliknya berdasarkan basis data dan referensi visual yang luas.
Seluruh proses analisis dilakukan secara lokal dan real-time, dengan mengandalkan infrastruktur AI, dengan dukungan sovereign cloud, pusat data lokal, serta ekosistem co-creation bersama mitra teknologi.