Grab dan GoTo Kembangkan AI untuk Layanan Digital, Bagaimana Perbandingannya?

Kamila Meilina
30 Juni 2025, 14:49
Grab dan Gojek
Meta.ai, Katadata/Desy Setyowati
Grab dan Gojek
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dua raksasa platform ride-hailing di Indonesia, Grab dan GoTo Gojek Tokopedia, sama-sama mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) berbasis large language models (LLM). Meski menggunakan teknologi inti yang serupa, keduanya memiliki perbedaan dalam penggunaan AI di dalam platform.

LLM atau large language model adalah model AI yang dapat mengenali, memahami, dan menghasilkan bahasa manusia. Teknologi ini mampu memproses teks dalam jumlah besar, memahami konteks, serta memberikan respons seolah-olah berasal dari manusia.

LLM bekerja dengan menggunakan pendekatan machine learning, khususnya model transformer, untuk mempelajari pola bahasa dan menjawab perintah pengguna dengan konteks yang kompleks.

Teknologi LLM saat ini menjadi tulang punggung banyak aplikasi AI yang digunakan di sektor layanan pelanggan, pencarian cerdas, chatbot, hingga analisis data besar.

Bagaimana perbandingan penggunaan AI dalam platform Grab dan GoTo?

Sistem AI yang Digunakan Grab

Grab menggandeng pembuat ChatGPT yakni OpenAI dan Anthropic untuk mengembangkan AI maupun teknologi di balik sistem operasionalnya, dengan model bahasa besar alias large language model (LLM).

Grab memiliki dua fitur AI utama bagi pengemudi dan mitra pedagang alias merchant.

1. AI Driver Companion

Grab mengadopsi kecerdasan buatan atau AI dan Internet of Things alias IoT untuk membantu mitra pengemudi taksi online dan ojol menemukan jalan tercepat dan area ramai order, hingga menghindari banjir.

“AI ini mengarahkan posisi terbaik agar pengemudi bisa mengoptimalkan pendapatan mereka. Meskipun mereka sedang bekerja, co-pilot tahu pekerjaan berikutnya ada di mana dan bagaimana mendapatkannya tanpa menunggu terlalu lama,” kata President & COO Grab, GrabAlex Hungate, dalam acara Tech In Asia: Asia Economic Summit 2025 di Jakarta, Kamis (26/6).

Menurut laman resminya, tercatat 250.000 pengemudi di Asia Tenggara menggunakan fitur ini setiap minggu.

Selain itu, Grab juga meluncurkan alat pelaporan suara berbasis AI yang memungkinkan pengemudi melaporkan kondisi jalan, seperti kemacetan, banjir, dan pekerjaan konstruksi, secara lisan dalam berbagai bahasa. Laporan ini langsung dikirim ke sistem untuk memperbarui GrabMaps, meningkatkan akurasi dan kecepatan pembaruan navigasi.

Selain itu, Grab membuat sejumlah perangkat untuk memperkuat data GrabMaps, di antaranya KartaCam, KartaCam 360, KartaCam 2, KartaDashCam yang didukung IoT. Kamera-kamera ini bertujuan mendukung ekosistem, termasuk mitra pengemudi taksi online dan ojol.

Kamera-kamera tersebut disebar ke sejumlah mitra pengemudi taksi online dan ojol secara gratis. Datanya dihimpun menggunakan AI, sehingga otomatis mengaburkan wajah orang maupun nomor pelat kendaraan, guna mendukung aturan privasi.

2. AI Merchant Assistant

Di sisi lain, Grab juga menggunakan AI yang terintegrasi dalam aplikasi GrabMerchant dalam bentuk Chatbot. Chatbot ini berfungsi sebagai konsultan bisnis pribadi bagi pedagang, memberikan wawasan yang dipersonalisasi, membantu menyusun kampanye iklan, memperbarui menu, hingga menyarankan solusi pembiayaan melalui layanan GrabFin atau mitra perbankan digital Grab.

Alex menjelaskan fitur chatbot ini menggunakan model OpenAI untuk memberikan rekomendasi bisnis bagi para pedagang.

“Pedagang bisa bertanya, ‘menu apa yang akan saya jual minggu ini?’”, katanya. Kemudian, AI akan memberikan respons berbasis data dari akun merchant yang relevan.

Sistem ini memanfaatkan Claude dari Anthropic untuk mendukung interaksi percakapan yang empatik dan alami. Asisten ini saat ini telah digunakan oleh lebih dari 80.000 pedagang.

Pada April lalu, Grab mencatat pendapatan mitra pengemudi yang menggunakan fitur panduan driver AI rata-rata 21% per jam lebih besar dibandingkan yang tidak memakai, selama Agustus.

Fitur AI itu menawarkan peta permintaan atau order yang dinamis secara real time. Data ini terus diperbarui oleh AI, seiring perubahan kondisi.

Sistem AI yang Digunakan GoTo Gojek Tokopedia

Induk perusahaan Gojek, GoTo Gojek Tokopedia, meluncurkan Sahabat-AI, sebuah model bahasa besar (LLM) berbasis open-source yang dirancang untuk memahami Bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah.

Sahabat-AI versi terbaru memiliki kapasitas 70 miliar parameter. Model bahasa besar alias Large Language Model (LLM) besutan GoTo dan Indosat Ooredoo Hutchison ini pun disebut-sebut melampaui Llama di balik Meta.ai milik induk Instagram.

Di dalam platform, Sahabat-AI digunakan untuk sejumlah fitur aplikasi Gojek, seperti untuk fitur pencarian makanan pada GoFood, serta untuk Dikte Suara (Dira) dalam sistem GoPay.

1. Sistem Pencarian GoFood dan Customer Service

Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menjelaskan GoTo Gojek Tokopedia mengembangkan teknologi LLM untuk meningkatkan layanan. “GoFood misalnya, orang mencari makanan yang akan dibeli menggunakan fitur pencarian dan hasilnya bisa sampai 1.000 variasi. AI akan mempermudah konsumen menemukan yang diinginkan,” kata dia dalam acara peluncuran Sahabat-AI tahap 2 di Jakarta, Senin (2/6).

Pengembangan Sahabat-AI didukung oleh AI Singapore dan Tech Mahindra. LLM open-source ini menggunakan perangkat lunak Nvidia AI Enterprise, termasuk NVIDIA NeMo, untuk melatih model dan meningkatkan pemahaman bahasa secara umum.

Teknologi AI tersebut juga bisa digunakan untuk meningkatkan layanan pelanggan alias customer services. “Sebanyak apapun customer services manusia, tidak akan cukup. Kami pun melatih AI untuk CS Gojek dan Gopay,” Patrick menambahkan.

2. Layanan Asisten Suara Dira

Sahabat-AI juga telah mulai diintegrasikan ke dalam layanan GoTo, termasuk untuk produk Dira, asisten suara berbasis AI yang pertama kali diluncurkan oleh Gojek. Dira membantu pengguna menavigasi fitur GoPay dan menyelesaikan transaksi melalui perintah suara berbahasa Indonesia.

“Dengan Dira, pengguna dapat membayar tagihan, memeriksa saldo, dan menggunakan berbagai fitur fintech dengan lebih cepat dan efisien,” dikutip dari laman resmi GoTo yang dipublikasikan pada November tahun lalu.

Fitur ini akan diperluas ke aplikasi Gojek untuk meningkatkan pengalaman pengguna di seluruh ekosistem GoTo.

Sahabat-AI sendiri merupakan AI open-source yang bisa diunduh dan digunakan oleh pengembang perangkat lunak alias developer software lain. Model LLM ini bisa diunduh secara gratis pada laman Hugging Face, sebagai platform komunitas machine learning.

Sahabat-AI sebagai ekosistem open-source menghubungkan lembaga riset, universitas, media, pemerintah, dan mitra lainnya untuk dapat bersama-sama mengembangkan teknologi AI tanah air.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...