Teken MoU dengan Rusia, RI Bidik Program Internet Murah Rp100 Ribu per Bulan

Kamila Meilina
24 Juni 2025, 11:14
Presiden Prabowo Subianto (kempat kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono (kedua kiri) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua kanan) bersama jajaran menterinya dalam kunjungan resmi di
ANTARA FOTO/Genta Tenri Mawangi/app/nz
Presiden Prabowo Subianto (kempat kiri) didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono (kedua kiri) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua kanan) bersama jajaran menterinya dalam kunjungan resmi di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) alias nota kesepahaman dengan Rusia untuk kerja sama strategis di sektor digital, termasuk mempelajari cara menghadirkan layanan internet murah dengan tarif sekitar Rp100 ribu per bulan.

“Indonesia dan Rusia sepakat membentuk Sub-Komite Khusus sebagai penggerak utama program digital bersama, termasuk pelatihan SDM, pertukaran teknologi, dan inisiatif konten media kolaboratif,” ujar Meutya, dalam keterangannya, Jumat (20/6).

MoU ini mencakup kerja sama pengembangan jaringan 5G, Internet of Things (IoT), pengelolaan spektrum frekuensi radio, penguatan keamanan siber, dan penyusunan kebijakan internet inklusif.

Selain itu, kerja sama juga melibatkan pelatihan sumber daya manusia, pertukaran teknologi, produksi konten digital bersama, dan seminar bilateral.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian khusus pemerintah adalah kemampuan Rusia menyediakan internet rumah (broadband) dengan tarif yang terjangkau, yakni sekitar Rp95.000–Rp160.000 per bulan.

Dengan cakupan hingga 92 persen penduduk, Rusia disebut menjadi referensi bagi Indonesia yang masih berupaya menjangkau seluruh wilayah dengan akses internet murah dan berkualitas.

Meutya menyebut pemerintah akan mempelajari model tersebut untuk mengakselerasi penyediaan layanan internet cepat dan terjangkau, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

“Diplomasi digital Indonesia kini bergerak nyata. Kami ingin hasil konkret yang memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain aktif dalam lanskap digital dunia,” kata Meutya.

Komdigi saat ini juga menyiapkan layanan internet murah dan cepat, melalui proses lelang frekuensi 1,4 GHz yang ditarget rampung pada Juli atau Agustus 2025. Tujuannya untuk menyediakan internet murah.

Nota kesepahaman digital Indonesia - Rusia ini merupakan satu dari empat dokumen kerja sama. Tiga nota kesepahaman lainnya, yakni:

  • Kerja sama pendidikan tinggi RI–Rusia,
  • Kolaborasi transportasi lintas negara,
  • Nota investasi antara Badan Pengelola Investasi Danantara dan mitra Rusia.

Kerja sama ini disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg.

Seluruh dokumen ini diperkuat oleh penandatanganan Deklarasi Kemitraan Strategis Indonesia–Rusia. MoU digital Indonesia–Rusia ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang otomatis.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...