Microsoft Bangun Kluster Pusat Data, Diharapkan Sumbang Rp 41 T ke Ekonomi RI

Desy Setyowati
28 Mei 2025, 09:26
Menteri Komdigi Meutya Hafid, Microsoft
Komdigi
Menteri Komdigi Meutya Hafid
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Microsoft meresmikan Indonesia Central Cloud Region, kluster data center atau pusat data pertama di Tanah Air pada Selasa (27/5). Komdigi berharap infrastruktur ini menyumbang US$ 2,5 miliar atau Rp 41 triliun ke perekonomian.

Pembangunan kluster pusat data itu merupakan bagian dari investasi US 1,7 miliar atau Rp 28 triliun (kurs Rp16.473 per US$) yang diumumkan CEO Satya Nadella pada April 2024.

"Kami berharap investasi Microsoft US$ 1,7 miliar di sektor cloud dan kecerdasan buatan atau AI ini bukan hanya berfungsi sebagai perluasan infrastruktur, tetapi juga menjadi katalis pembangunan nasional dengan potensi penciptaan lapangan kerja sebanyak 60 ribu hingga 2028,” kata Menteri Komdigi Meutya Hafid yang hadir dalam acara peresmian, Selasa (27/5).

Selain itu, Meutya Hafid berharap target satu juta pelatihan digital oleh Microsoft yang bekerja sama dengan pemerintah bisa tercapai. Saat ini ada 840 ribu individu yang mengikuti pelatihan di bidang AI.

Menurut Meutya, peresmian kluster pusat data Microsoft pertama di Indonesia itu mencerminkan dua hal penting. Pertama, adanya kepercayaan terhadap arah kebijakan pemerintah di bidang digital yang semakin konsisten, responsif, dan terbuka terhadap kolaborasi strategis.

Kedua, Indonesia dinilai memiliki kesiapan untuk mengelola teknologi canggih seperti cloud dan AI, tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga mitra yang aktif dalam membentuk tata kelola dan ekosistem digital yang berkelanjutan.

Ia menilai Indonesia berada dalam lintasan strategis untuk memperkuat peran sebagai pusat ekonomi digital di Asia Pasifik, sehingga arah kebijakan yang stabil dan kesiapan infrastruktur harus terus ditingkatkan.

Selain itu, menurut dia, Indonesia merupakan lokasi yang semakin relevan untuk pengembangan cloud region dengan skala global.

Hal itu bisa dilihat dari berbagai studi yang menunjukkan bahwa nilai pasar pusat data Indonesia akan tumbuh dari US$ 2,39 pada 2024 menjadi US$ 3,79 miliar pada 2030. Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh permintaan global, tetapi juga domestik.

Dari sisi geografis, Indonesia berada di jalur utama konektivitas global dengan potensi besar energi terbarukan sebanyak 207 Gigawatt atau GW dari tenaga surya dan 29 GW dari panas bumi. Dengan begitu, Indonesia membuka peluang besar bagi pengembangan pusat data yang berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Microsoft Resmikan Kluster Pusat Data Pertama di Indonesia

President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan peresmian kluster data center pertama ini merupakan tonggak penting bagi Indonesia dalam mengembangkan ekosistem digital yang berdaya saing global.

“Indonesia Central Cloud Region tidak hanya memberdayakan individu dan organisasi untuk menciptakan, mengembangkan, dan memperluas skala dari dunia ke Indonesia, tetapi yang lebih penting, dari Indonesia ke dunia,” kata Dharma dalam acara Microsoft AI Tour di Jakarta Selatan, Selasa (27/5). 

Indonesia Central itu akan menjadi bagian dari jaringan global Microsoft yang memiliki lebih dari 60 cloud region. Cloud Region adalah kawasan yang berisi sekumpulan data center dari penyedia layanan cloud publik.

Cloud publik adalah model komputasi awan dengan sumber daya seperti server, penyimpanan, dan aplikasi ditawarkan oleh penyedia pihak ketiga melalui internet dan dapat diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Contohnya yakni Gmail, Google Drive, dan Microsoft Azure.

Cloud Region Indonesia Central mencakup tiga availability zones. Setiap zona terdiri dari sekumpulan pusat data yang cukup berdekatan untuk memastikan koneksi latensi rendah, tetapi cukup jauh untuk mengurangi risiko gangguan akibat pemadaman listrik maupun bencana lokal.

Selain infrastruktur, Microsoft berkomitmen pada pengembangan inovasi dan talenta digital di Indonesia. Perusahaan akan bekerja sama dengan pemerintah, organisasi, dan komunitas dalam mengeksplorasi pembentukan Pusat Kecemerlangan AI Nasional. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...