Driver Ojol Ancam Boikot Matikan Aplikasi, Desak Keadilan soal Tarif - Potongan


Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring, alias Garda Indonesia, akan mengadakan gerakan boikot mematikan aplikasi online atau offbid massal pada Kamis (27/2). Aksi ini sebagai protes terhadap ketidakjelasan sikap pemerintah dalam menindak perusahaan aplikasi yang melanggar tarif dan potongan biaya aplikasi.
“Asosiasi Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring, Garda Indonesia, menyampaikan Maklumat Mematikan Aplikasi Online Massal pada Kamis 27 Februari 2025", kata Igun dalam keterangan yang diterima Katadata.co.id, Senin (24/2).
Offbid adalah istilah yang digunakan oleh para pengemudi ojek online (ojol) untuk menggambarkan aksi mematikan aplikasi secara massal sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perusahaan aplikasi atau pemerintah.
Igun mengatakan aplikator telah melanggar Peraturan Menteri Perhubungan No.12 tahun 2019 mengenai pengaturan tarif transportasi online, dan Keputusan Menteri Perhubungan No.1001 tahun 2022 mengenai potongan biaya aplikasi.
Garda Indonesia berulang kali memprotes potongan aplikasi yang dianggap terlalu besar, mencapai 20-30 persen dari setiap penghasilan mitra pengemudi.
Igun mengatakan pengemudi ojol, taksi online (taxol), dan kurir online (kurol) masih menghadapi perlakuan tidak adil dari perusahaan aplikasi, tapi pemerintah membiarkan saja.
“Jika pemerintah tidak bisa menindak tegas perusahaan aplikator, kami akan menempuh aksi mematikan aplikasi massal serta demonstrasi serentak di berbagai kota,” ujar Igun.
Demonstrasi akan terpusat di Istana Merdeka, menuntut Presiden RI agar segera bertindak tegas terhadap perusahaan aplikator yang melanggar regulasi.
Aksi ini akan dipimpin oleh Garda Indonesia dengan koordinasi dari berbagai aliansi ojol di tingkat provinsi. Sekitar 100.000 pengemudi ojol akan turun ke jalan di berbagai daerah.
Di Jakarta, aksi akan dimotori oleh Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) dengan estimasi 5.000 pengemudi menuju Istana Merdeka. Sedangkan di Jawa Tengah, aliansi SAKO akan mengerahkan 1.000 pengemudi ke kantor Gubernur Jawa Tengah.
Ia bersama Garda Indonesia menargetkan 2 juta dari 4 juta pengemudi online untuk ikut serta dalam aksi ini, “Dengan harapan dapat melumpuhkan operasional aplikasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Asosiasi mengimbau agar seluruh pengemudi tetap solid dan kompak dalam aksi ini, agar kesejahteraan mitra ojol mendapatkan perhatian.