Tiongkok Bakal Larang Penggunaan Teknologi Asing di Kantor Pemerintah
Tiongkok berencana melarang seluruh kantor pemerintah dan layanan publik mengunakan perangkat lunak dan komputer asing. Langkah baru ini berpotensi mengurangi penjualan perusahaan teknologi AS dan meningkatkan ketegangan perdagangan dengan Negara Ekonomi Terbesar Dunia itu.
Dikutip dari Financial Times, Beijing telah memerintahkan semua kantor pemerintah dan lembaga publik untuk mengganti peralatan dan perangkat lunak komputer asing dalam waktu tiga tahun. Kebijakan ini berpotensi memukul bisnis perusahaan teknologi AS, seperti HP, Dell, dan Microsoft.
Arahan ini merupakan instruksi pertama pemerintah Tiongkok yang menargetkan para pembeli di negaranya menggunakan teknologi dalam negeri. Ini merupakan perlawanan atas upaya Presiden AS Donald Trump membatasi penggunaan teknologi Tiongkok di AS maupun negara sekutunya.
Namun, langkah ini dikhawatirkan akan memutus rantai pasokan AS dan Tiongkok.
Awal tahun ini, Washington melarang perusahaan AS untuk berbisnis dengan perusahaan teknologi Tiongkok Huawei. Baru-baru ini, AS juga mengusulkan agar penjualan teknologi ke AS diperiksa untuk alasan keamanan nasional.
(Baca: AS Buka Kans Tunda Tarif Baru ke Tiongkok, Harga Emas Antam Turun)
Dokumen kebijakan pemerintah Tiongkok ini bersifat rahasia. Namun, karyawan dua perusahaan keamanan cyber yang tak bisa disebut namanya mengatakan kepada Financial Times bahwa klien mereka di pemerintah telah menginformasikan kebijakan tersebut. Adapun pemerintah Tiongkok hingga kini belum memberikan konfirmasi.
"Tetapi tidak seperti dorongan sebelumnya untuk swasembada dalam teknologi, sanksi AS baru-baru ini telah menambahkan urgensi untuk proyek," kata Paul Triolo dari konsultan Eurasia Group.
Analis di Jefferies memperkirakan bahwa perusahaan teknologi AS menghasilkan pendapatan sebesar US$ 150 miliar per tahun dari Tiongkok, meskipun sebagian besar berasal dari sektor swasta.
Saat ini, sebagian besar perangkat keras komputer di kantor pemerintahan Tiongkok sudah menggunakan Lenovo. Adapun analis menilai, sulit bagi pemerintah Tiongkok untuk mengganti perangkat lunak dengan buatan domestik karena sebagian besar vendor perangkat lunak dikembangkan perusahaan AS, seperti Microsoft Windows dan MacOS Apple.
(Baca: Dinamika Perdagangan AS-Tiongkok Bawa Harga Minyak Merosot)
Meskipun Microsoft telah menghasilkan "Edisi Pemerintah Tiongkok" Windows 10 pada 2017 dengan perusahaan lokal, pemerintah Tiongkok memastikan akan pindah ke sistem operasi yang sepenuhnya buatan domestik.
Sistem operasi buatan Tiongkok, seperti Kylin OS, memiliki ekosistem yang jauh lebih kecil dibandingkan milik pengembang yang memproduksi perangkat lunak yang kompatibel.
Mendefinisikan "buatan dalam negeri" juga menjadi tantangan bagi Tiongkok. Meskipun Lenovo adalah perusahaan milik Tiongkok yang merakit banyak produk di dalam negeri, chip prosesor komputernya dibuat oleh Intel dan hard drive-nya oleh Samsung.