Kisah Pendiri Ruangguru, Ditolak Stasiun TV Saat Tawarkan Clash of Champions

Hari Widowati
20 Juli 2025, 09:22
Iman Usman, ruangguru, Clash of Champions
@imanusman/Instagram
Iman Usman, Co-founder dan COO Ruangguru
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Game show Clash of Champions (CoC) besutan Ruangguru yang menampilkan mahasiswa dan mahasiswi terbaik dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia dan luar negeri telah memasuki musim kedua. Namun, pada saat program ini dirintis, Clash of Champions sempat ditolak oleh beberapa stasiun televisi.

Iman Usman, Co-founder dan Chief Operating Officer (COO) Ruangguru, mengatakan Clash of Champions lahir dari keprihatinannya melihat tontonan televisi dan konten media sosial yang tidak mendidik.

"Berawal dari kegelisahan karena melihat tayangan di TV yang seperti itu, Tiktok isinya mandi lumpur. Tapi, pada waktu Clash of Champions dibangun oleh Ruangguru, ditawarkan ke stasiun TV nggak ada yang mau, nggak ada yang percaya ini bisa mengangkat rating," tutur Iman dalam sesi "Peran Anak Muda dalam Mendorong Edukasi dan Digitalisasi di Era Modern" dalam Young On Top National Conference (YOTNC) 2025, di Jakarta, Sabtu (19/7).

Namun, Iman dan teman-temannya di Ruangguru pantang menyerah. Episode pertama dan kedua Class of Champions yang tayang di Youtube Ruangguru pada 29 dan 30 Juni 2024 itu tembus jutaan views hanya dalam waktu singkat. Tayangan ini juga viral di media sosial.

Pada musim pertama, kompetisi kecerdasan itu mempertemukan 40 mahasiswa dari 14 universitas di Indonesia, termasuk Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan lain-lain.

Para peserta yang berasal dari program studi yang berbeda berkompetisi secara individu maupun kelompok. Mereka harus lolos eliminasi untuk menjadi pemenang. Dalam kompetisi ini, kemampuan peserta dalam bidang matematika, deduksi, hingga hafalan diuji.

Saat ini, Clash of Champions telah memasuki musim kedua episode keenam. Pesertanya bukan hanya mahasiswa dari universitas di Indonesia, ada juga mahasiswa Indonesia yang kuliah di sejumlah universitas ternama di luar negeri, seperti Stanford University, University of British Columbia, National University of Singapore, dan Korea University.

Tayangan Clash of Champions kini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan dan generasi muda di Indonesia. Namun, bukan berarti pekerjaan Iman selesai sampai di sini.

"Kepikiran terus, sampai tidur pun mimpi syuting CoC," ujarnya.

YOTNC 2025
YOTNC 2025 (Katadata/Hari Widowati)

Ingin Jadi Diplomat, Banting Setir Jadi Pendiri Startup

Iman juga menceritakan awal mula ia mendirikan Ruangguru lantaran susah mendapatkan pekerjaan. Iman lulus dari jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia dengan IPK cumlaude pada 2013. Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di Columbia University, Amerika Serikat (AS), jurusan International Education Development.

Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 hanya dalam waktu satu tahun dan meraih IPK 3,9 alias summa cumlaude. Iman meraih gelar S2 kedua dari program Graduate School of Education di Harvard University di Harvard University pada 2022.

"Ruangguru adalah pekerjaan pertama saya. Setelah lulus, saya pernah mengirimkan lamaran ke berbagai tempat, tapi ditolak. Ada yang bilang saya overqualified," kata Iman.

Iman kemudian mengajak sahabatnya Adamas Belva Syah Devara mendirikan Ruangguru pada 2014 karena melihat ada peluang di bidang bimbingan belajar. 

"Jangan pernah underestimate dengan kegelisahan kalian," pesan Iman kepada anak-anak muda yang hadir di YOTNC 2025.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...