WorldID Belum Hapus Data Iris Mata Warga Indonesia, Komdigi Masih Blokir

Kamila Meilina
7 Juli 2025, 17:28
world app, WorldID, worldcoin, komdigi
Tools for Humanity
Teknologi Orb WorldID.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi menyampaikan WorldID belum menghapus data iris mata warga Indonesia yang sudah dipindai (scan). Oleh karena itu, instansi masih memblokir platform ini.

“Worldcoin masih kami suspend. Kami informasikan kepada mereka, kalau mau tetap beroperasi, mereka harus penuhi regulasi,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Alexander Sabar ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/7). 

Selain karena belum menghapus data iris mata warga Indonesia, WorldApp belum mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik atau PSE.

“Kami tidak ingin menghambat, tetapi juga tetap menjaga keamanan. Kalau mau lanjut, perbaiki dulu,” ujarnya.

Komdigi memblokir WorldID, WorldApp, Worldcoin yang dikelola oleh Tools For Humanity dan mitra lokalnya PT Sandina Abadi Nusantara atau PT SAN. 

Pemblokiran sementara ditempuh sebagai hasil dari proses klarifikasi dan pemeriksaan menyeluruh terhadap aktivitas pengumpulan data biometrik iris melalui platform World ID, yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi ketentuan hukum nasional.

Menanggapi hal itu, Tools for Humanity selaku pengembang teknologi Worldcoin dan World ID menyatakan tengah menelaah temuan Komdigi secara saksama. Mereka juga mengklaim bahwa teknologi yang digunakan tidak menyimpan gambar iris pengguna dan dirancang dengan prinsip perlindungan privasi.

“Kami selalu memprioritaskan kepatuhan terhadap regulasi serta tetap berkomitmen untuk menanggapi setiap masukan yang disampaikan. Tujuan kami adalah untuk terus menjalin kerja sama dengan otoritas terkait agar dapat kembali menyediakan teknologi penting ini kepada masyarakat di Indonesia,” tulis Tools for Humanity dalam keterangan pers yang diterima Katadata.co.id bulan lalu (17/6).

Worldcoin menegaskan bahwa pihaknya tidak menyimpan atau menjual data pribadi apa pun, termasuk gambar iris mata. Setelah proses verifikasi melalui perangkat pemindai biometrik ‘Orb’, gambar iris yang dikumpulkan akan dienkripsi dan dikirim ke perangkat pengguna. Setelah itu, gambar tersebut dihapus secara permanen dari perangkat Orb. 

“Kontrol penuh atas data ada di tangan pengguna. Hanya pengguna yang dapat menghapus data iris mereka melalui aplikasi World App,” kata Tools for Humanity. 

Hingga saat ini, Worldcoin mengklaim telah menjangkau lebih dari 13 juta pengguna di lebih dari 20 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Singapura, Jerman, dan Amerika Serikat. 

Menurut perusahaan, keberadaan sistem identitas digital yang aman dan anonim penting di era maraknya penipuan dan deepfake. 

“Kami berharap dapat segera melanjutkan operasional Worldcoin di Indonesia dengan tetap menjaga keamanan, privasi, dan inovasi sebagai fokus utama,” kata pernyataan Tools for Humanity.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...