Komdigi Buka Suara soal Dugaan Startup Payment Gateway Fraud

Kamila Meilina
7 Juli 2025, 17:19
startup payment gateway diduga fraud, komdigi,
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid (tengah) didampingi Wakil Menteri Nezar Patria (kiri) dan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar (kanan) memberikan keterangan dalam acara Ngopi Bareng membahas topik terkini di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Komunikasi dan Digital alias Komdigi buka suara soal dugaan salah satu startup payment gateway melakukan fraud atau kecurangan. Instansi menyampaikan hal ini melibatkan beberapa lembaga.

“Kalau terkait payment gateway, tidak hanya di Komdigi tetapi juga lembaga keuangan (Bank Indonesia). Ini lintas-kementerian dan lembaga (K/L). Jadi kami masih menunggu,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (7/7).

Akan tetapi, jika fraud yang dilakukan oleh perusahaan digital merugikan masyarakat umum, maka Komdigi berpotensi memblokir.

Beredar kabar di media sosial bahwa salah satu startup payment gateway diduga melakukan fraud. Investor disebut-sebut melakukan audit, sehingga menemukan beberapa transaksi yang mencurigakan lewat anak usaha perusahaan rintisan itu.

Katadata.co.id mengonfirmasi informasi tersebut kepada sumber yang mengetahui masalah tersebut, namun ia belum ada mau berkomentar banyak.

Katadata.co.id juga mengonfirmasi rumor itu kepada startup payment gateway yang bersangkutan dan investor. Keduanya juga belum memberikan tanggapan.

Sementara itu, ekosistem startup Indonesia sempat diguncang oleh pernyataan pendiri eFishery Gibran Huzaifah yang mengakui dirinya memanipulasi angka laporan keuangan.

Gibran Huzaifah, CEO eFishery yang kini jabatannya ditangguhkan, bercerita awal mula dirinya memutuskan untuk memoles angka laporan keuangan yakni setelah berdiskusi dengan pendiri startup lain.

Saat kebingungan mencari pendanaan, Gibran bertanya kepada sesama pendiri startup Indonesia tentang bagaimana mereka berhasil mengumpulkan investasi baru. Menurut dia, jawabannya seolah-olah mereka memanipulasi angka.

"Mereka mengatakan bahwa mereka memanipulasi angka-angka,” kata Gibran dikutip dari Bloomberg, pada April (15/4).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...