Dikabarkan Kaji Gabung GoTo, Bos Grab Ungkap Urgensi Konsolidasi Platform Ojol


Grab beberapa kali dikabarkan mengkaji akuisisi GoTo Gojek Tokopedia. Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi berkomentar mengenai urgensi konsolidasi pemain di industri penyedia layanan taksi online, ojol hingga pesan-antar makanan.
Neneng membantah adanya pembicaraan terkait akuisisi GoTo Gojek Tokopedia saat ini. Namun ketika ditanya mengenai urgensi konsolidasi di industri on-demand, "saya melihatnya boleh konsolidasi, boleh tidak. Akan tetapi, Grab sudah positif (kinerja keuangan),” jawab Neneng dalam acara diskusi dengan beberapa media, Jumat malam (13/6).
Rincian laporan keuangan Grab selama kuartal pertama 2025 sebagai berikut:
- Profit: membaik dari negatif US$ 115 juta menjadi untung US$ 10 juta
- Pendapatan: naik 18% menjadi US$ 773 juta, dengan rincian per segmen sebagai berikut:
- Pengiriman naik 18% menjadi US$ 415 juta
- Mobilitas seperti taksi dan ojek online alias ojol naik 15% menjadi US$ 282 juta
- Keuangan naik 36% menjadi US$ 75 juta
- Bisnis lainnya stagnan US$ 1 juta
- Total EBITDA Segmen yang Disesuaikan: naik 26% menjadi US$ 192 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 50% menjadi US$ 63 juta
- Mobilitas naik 16% menjadi US$ 159 juta
- Keuangan turun 9% menjadi negatif US$ 30 juta
- Nilai transaksi bruto atau GMV On-Demand: naik 16% menjadi US$ 4,93 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 16% menjadi US$ 3,13 miliar
- Mobilitas naik 17% menjadi US$ 1,8 miliar
- Keuangan (penyaluran pinjaman) naik 56% menjadi US$ 566 juta
- Transaksi pengguna per bulan alias monthly transacting user (MTU): naik 16% menjadi 44,5 juta
- GMV On-Demand per MTU: turun 1% menjadi US$ 122
Grab masih mencatatkan kerugian sepanjang tahun lalu, namun mengecil. Rinciannya sebagai berikut:
- Rugi bersih: membaik 68% dari negatif US$ 485 juta menjadi minus US$ 158 juta
- Pendapatan: naik 19% menjadi US$ 2,8 miliar, dengan rincian per segmen sebagai berikut:
- Pengiriman naik 14% menjadi US$ 1,5 miliar
- Mobilitas seperti taksi dan ojek online alias ojol naik 20% menjadi US$ 1,05 miliar
- Keuangan naik 44% menjadi US$ 253 juta
- Inisiatif baru naik dari negatif US$ 1 juta menjadi positif US$ 3 juta
- Total laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA Segmen yang Disesuaikan: naik 76% menjadi US$ 663 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 140% menjadi US$ 196 juta
- Mobilitas naik 22% menjadi US$ 569 juta
- Keuangan naik 38% menjadi negatif US$ 105 juta
- Inisiatif baru naik 166% menjadi US$ 4 juta
- EBITDA yang Disesuaikan: naik dari negatif US$ 22 juta menjadi positif US$ 313 juta
- Arus Kas dari Operasional: naik 891% menjadi US$ 852 juta
- GMV On-Demand: naik 16% menjadi US$ 18,4 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman naik 13% menjadi US$ 11,7 miliar
- Mobilitas naik 23% menjadi US$ 6,64 miliar
- Keuangan (penyaluran pinjaman) naik 64% menjadi US$ 536 juta
- Transaksi pengguna per bulan alias monthly transacting user (MTU): naik 16% menjadi 41,3 juta
- GMV On-Demand per MTU: turun 2% menjadi US$ 494
Dalam laporan keuangan setahun penuh 2024, Grab memperkirakan pendapatan 2025 mencapai US$ 3,33 miliar sampai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 19% - 20%. EBITDA yang disesuaikan diproyeksikan naik 41% - 50% menjadi US$ 440 juta – US$ 470 juta pada 2025.
“Jadi, terkait isu (adanya diskusi untuk mengkaji akuisisi GoTo Gojek Tokopedia), bisnis Grab selama kuartal IV 2024 dan kuartal I 2025 naik. Ini keseluruhan Grab,” ujar Neneng.
Neneng juga merujuk pada pernyataan Grab Holding terkait rumor tersebut. Grab Holdings Ltd juga menyatakan tidak sedang menjalin pembicaraan untuk mengakuisisi PT Goto Gojek Tokopedia Tbk saat ini.
Perusahaan belum menandatangani perjanjian definitif terkait akuisisi GoTo. “Indonesia terus menjadi negara yang penting dalam menjalankan misi kami karena kami terus melayani para pelanggan, mitra pengemudi dan mitra merchant di Indonesia,” kata Grab dalam dalam keterangan pers, dikutip Bloomberg, Selasa (10/6).
Di satu sisi, Grab menaikkan penawaran obligasi konversi dari US$ 1,25 miliar menjadi US$ 1,5 miliar atau Rp 24,5 triliun (kurs Rp 16.300 per US$). Pesaing Gojek ini akan menggunakan dana yang diperoleh untuk mengkaji akuisisi potensial.
Dalam siaran pers, Grab menyampaikan dana bersih dari penawaran obligasi konversi akan digunakan untuk:
- Keperluan umum perusahaan
- Mengoptimalkan fleksibilitas strategis, yang dapat mencakup akuisisi potensial, sambil terus mempertahankan standar tinggi untuk transaksi tersebut
- Sebagai bagian dari program kembali saham alias buyback US$ 500 juta, Grab berencana membeli kembali saham biasa Kelas A US$ 273,5 juta dari sejumlah pemegang obligasi melalui transaksi di luar pasar, menggunakan harga penutupan US$ 4,68 per lembar.
CFO Grab Peter Oey melalui akun LinkedIn mengatakan kas likuid perusahaan akan meningkat menjadi US$ 8,7 miliar setelah transaksi obligasi konversi selesai. Hal ini meningkatkan fleksibilitas strategis korporasi untuk mengembangkan bisnis secara organik.
“Selain itu, mengejar peluang anorganik secara selektif, sambil mempertahankan standar tinggi untuk transaksi tersebut,” kata Peter Oey melalui akun LinkedIn, Kamis (12/6).
Kas likuid Grab tersebut di atas perkiraan angka penawaran untuk mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia US$ 7 miliar, sebagaimana laporan Bloomberg. Analis kemudian memperkirakan kesepakatan antara kedua perusahaan segera terwujud.
"Ada kemungkinan yang semakin besar terkait kesepakatan Grab dan GoTo," kata analis di Aletheia Capital Nirgunan Tiruchelvam, dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/6). "Grab tampaknya sedang menyiapkan pendanaan untuk itu."
Akan tetapi, Grab menyatakan tidak sedang menjalin pembicaraan untuk mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia saat ini. Hal ini mengisyaratkan pembahasan dihentikan atau setidaknya ditunda.