Terbitkan Obligasi Konversi Rp 24 Triliun, Grab Bidik Akuisisi Startup

Desy Setyowati
13 Juni 2025, 14:45
grab, goto, gojek,
Katadata/Desy Setyowati
CEO Grab Anthony Tan
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Grab menaikkan penawaran obligasi konversi dari US$ 1,25 miliar menjadi US$ 1,5 miliar atau Rp 24,5 triliun (kurs Rp 16.300 per US$). Pesaing Gojek ini akan menggunakan dana yang diperoleh untuk mengkaji akuisisi potensial.

Dalam siaran pers, Grab menyampaikan dana bersih dari penawaran obligasi konversi akan digunakan untuk:

  • Keperluan umum perusahaan
  • Mengoptimalkan fleksibilitas strategis, yang dapat mencakup akuisisi potensial, sambil terus mempertahankan standar tinggi untuk transaksi tersebut
  • Sebagai bagian dari program kembali saham alias buyback US$ 500 juta, Grab berencana membeli kembali saham biasa Kelas A US$ 273,5 juta dari sejumlah pemegang obligasi melalui transaksi di luar pasar, menggunakan harga penutupan US$ 4,68 per lembar.

CFO Grab Peter Oey melalui akun LinkedIn mengatakan kas likuid perusahaan akan meningkat menjadi US$ 8,7 miliar setelah transaksi obligasi konversi selesai. Hal ini meningkatkan fleksibilitas strategis korporasi untuk mengembangkan bisnis secara organik.

“Selain itu, mengejar peluang anorganik secara selektif, sambil mempertahankan standar tinggi untuk transaksi tersebut,” kata Peter Oey melalui akun LinkedIn, Kamis (12/6).

Kas likuid Grab tersebut di atas perkiraan angka penawaran untuk mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia US$ 7 miliar, sebagaimana laporan Bloomberg. Analis kemudian memperkirakan kesepakatan antara kedua perusahaan segera terwujud.

"Ada kemungkinan yang semakin besar terkait kesepakatan Grab dan GoTo," kata analis di Aletheia Capital Nirgunan Tiruchelvam, dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/6).  "Grab tampaknya sedang menyiapkan pendanaan untuk itu."

Akan tetapi, Grab menyatakan tidak sedang menjalin pembicaraan untuk mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia saat ini. Hal ini mengisyaratkan pembahasan dihentikan atau setidaknya ditunda.

Mengutip laporan Bloomberg, Grab belum menandatangani perjanjian definitif terkait akuisisi GoTo. “Indonesia terus menjadi negara yang penting dalam menjalankan misi kami karena kami terus melayani para pelanggan, mitra pengemudi dan mitra merchant di Indonesia,” kata Grab dalam keterangan tertulis, dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/6).

Bloomberg melaporkan bahwa nilai transaksi US$ 7 miliar menyiratkan premi +64% pada harga Rp 100 per lembar dibandingkan harga saham GoTo pada Februari Rp 61 per lembar. Harga saham GOTO hari ini (13/6) Rp 64 per lembar.

Sementara itu, sumber Bloomberg melaporkan, skenario yang kabarnya dibahas oleh kedua perusahaan yakni GoTo menjual bisnis Gojek di Singapura atau mengambil alih operasional taksi online, ojol maupun pesan-antar makanan Grab di Indonesia.

Yang belum pasti yakni bisnis keuangan GoTo, GoTo Financial, apakah akan dimasukan sebagai bagian dari kesepakatan atau dipisahkan sebagai unit baru.

Akan tetapi, Grab membantah adanya diskusi terkait pembahasan untuk mengambil alih GoTo Gojek Tokopedia saat ini. Menurut Bloomberg News, kedua perusahaan sempat ada kemajuan saat menyusun struktur kesepakatan, tetapi muncul kekhawatiran soal potensi dampak regulasi, termasuk risiko monopoli.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...