90 Ribu Karyawan Startup dan Perusahaan Teknologi Di-PHK Sejak Awal 2025

Desy Setyowati
23 Mei 2025, 14:53
startup phk,
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sebanyak 90 ribu lebih karyawan startup dan perusahaan teknologi secara global mengalami Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK sejak awal tahun, menurut data RationalFX. Di Indonesia, jumlahnya mencapai 1.000.

RationalFX mengumpulkan data dari US Warn, portal pekerjaan TrueAp, TechCrunch, dan Layoffs.fyi. “Rata-rata 646 karyawan di sektor ini di-PHK per hari. Jika laju ini berlanjut, maka industri teknologi diperkirakan memangkas 145.500 pegawai hingga akhir tahun, sehingga total menjadi 235.871 sepanjang 2025,” demikian dikutip dari keterangan pers, Jumat (23/5).

Sebanyak 65.545 atau 72,5% dari total 90.471 karyawan startup dan perusahaan teknologi yang di-PHK sejak awal tahun, berasal dari Amerika. Rinciannya sebagai berikut:

Daftar negara dengan perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbanyak pada Januari - 20 Mei 2025
Daftar negara dengan perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbanyak pada Januari - 20 Mei 2025 (RationalFX)

Di Indonesia, PHK terjadi pada bisnis eFishery. Unicorn perikanan ini sempat disebut-sebut memecat 98% dari total 1.500 karyawan pada awal tahun, di tengah kabar manipulasi laporan keuangan oleh pendiri.

PHK paling besar tahun ini berasal dari raksasa teknologi Intel 21.780 pegawai, Panasonic 10 ribu, dan Microsoft 8.840. Intel juga memangkas 15 ribu lebih karyawan tahun lalu. Rinciannya sebagai berikut:

Daftar perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbanyak pada Januari - 20 Mei 2025
Daftar perusahaan teknologi yang melakukan PHK terbanyak pada Januari - 20 Mei 2025 (RationalFX)

“Tekanan finansial dan dorongan menuju otomatisasi tampaknya menjadi penyebab utama di balik gelombang PHK baru-baru ini. Kami melihat semakin sedikit permintaan untuk pengkodean generik dan posisi yang berpusat pada data,” demikian dikutip.

“Bahkan pekerjaan yang banyak diminati hanya setahun yang lalu menjadi semakin usang dalam industri teknologi yang lebih luas, seperti pengembangan AI dan rekayasa cepat. Selain itu, banyak raksasa teknologi berupaya merampingkan operasional dengan memangkas lapisan manajemen menengah yang tidak perlu di seluruh organisasi,” demikian dikutip.

Banyak raksasa teknologi yang melakukan PHK meski mencatatkan kinerja keuangan positif. Microsoft misalnya, mencatatkan pendapatan US$ 70,1 miliar dan laba bersih US$ 25,8 miliar pada kuartal I, tetapi memberhentikan 8.840 karyawan, termasuk staf senior.

Meta membukukan laba US$ 16,64 miliar, tetapi memangkas 3.720 pekerjaan. Chegg memberhentikan 22% tenaga kerja setelah berinvestasi pada asisten AI bertenaga GPT-4.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...