Tiongkok Uji Coba Yuan Digital di McDonald hingga Starbucks

Image title
27 April 2020, 11:10
tiongkok, digital, uang
123RF.com/Nat Bowornphatnon
Ilustrasi, yuan. Pemerintah Tiongkok uji coba penggunaan mata uang yuan secara digital di gerai retail Amerika Serikat seperti McDonald, Starbuck hingga Subway.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Tiongkok mulai uji coba penggunaan mata uang yuan digital secara terbatas kepada 19 perusahaan. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS), seperti McDonald, Starbucks, hingga Subway.

Namun, McDonalds, Starbuck, dan Subway enggan berkomentar terkait hal tersebut ketika dihubungi oleh CNBC International. Begitu juga dengan instansi pemerintah pusat yang dilaporkan mengawasi proyek tersebut juga tidak memberikan keterangan.

CNBC International menyebut Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) telah mengembangkan yuan digital selama beberapa tahun terakhir untuk mempermudah dan mempercepat pembayaran. Namun, instansi tersebut pada akhir pekan lalu (25/4) menyatakan mata uang itu belum resmi diluncurkan.

Program mata uang digital Tiongkok tampaknya akan fokus pada industri ritel dan katering. Hal itu merupakan kelanjutan dari uji coba  yuan digital di Suzhou untuk memberikan subsidi kepada pekerja lokal untuk transportasi. Selanjutnya, Tiongkok akan melaksanakan tes di Shenzhen dan Chengdu menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.

(Baca: Facebook Dekati Lagi GoPay dan OVO untuk Hadirkan WhatsApp Pay di RI)

Awal bulan ini, tangkapan layar (screen shot) diedarkan di media sosial untuk menunjukkan aplikasi baru dari Bank Pertanian Tiongkok. Aplikasi itu memungkinkan nasabah menggunakan yuan digital. Namun, Bank Pertanian Tiongkok tidak berkomentar terkait hal tersebut.

Presiden Xi Jinping dalam pidatonya pada Kamis (23/4) lalu menekankan bahwa Tiongkok akan meningkatkan pengembangan 5G, kecerdasan buatan dan teknologi lainnya dalam skala besar yang dikenal sebagai 'infrastruktur baru'.

Salah satu proyeknya yaitu distrik Xiong'an yang berada sekitar 86 mil barat daya Beijing di Provinsi Hebei. Distrik tersebut dibuat oleh Presiden Xi Jinping untuk membangun pusat ekonomi baru. Hanya, tidak jelas berapa banyak kemajuannya sejak diluncurkan pada 2017 lalu.

(Baca: Facebook Pay Hingga Alipay Masuk Indonesia, DANA Anggap Bukan Ancaman)

Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Ratna Iskana

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...