Transaksi GrabExpress Naik 40%, Paling Banyak Makanan dan Bahan Pokok
Pandemi corona membuat permintaan layanan taksi dan ojek online anjlok. Namun, Grab mencatat transaksi GrabExpress melonjak 40%, terutama untuk pengiriman makanan dan minuman, serta bahan pokok.
Head of GrabExpress Grab Indonesia Tyas Widyastuti mengatakan, transaksi layanan logistik juga didorong penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. "Ini (GrabExpress) menjadi layanan alternatif," katanya saat video conference, Kamis (23/4).
Barang yang dikirim melalui GrabExpress beragam. Namun, perusahaan mencatat bahwa produk yang paling banyak dikirim yakni bahan pokok, makanan dan minuman, serta alat kesehatan.
"Makanan dan minuman paling besar. Peningkatan cukup tajam juga di grocery baik dari supermarket maupun tradisional," kata Tyas. (Baca: UMKM Bertahan, Pandemi Corona Ciptakan Tren Baru di Bisnis Kuliner)
Kenaikan transaksi tersebut seiring pembatasan aktivitas warga di luar rumah, guna menekan penyebaran Covid-19. Pandemi virus corona memang mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk bisnis.
Pelaku usaha mengubah pola bisnisnya untuk mengikuti perubahan, salah satunya menjual produk makanan beku (frozen) hingga kopi literan. Gojek dan Grab juga berfokus pada fitur belanja bahan pokok di tengah pandemi.
Menjelang ramadan, Grab juga mencatatkan peningkatan permintaan pengiriman barang, utamanya kebutuhan sehari-hari. (Baca: Efek Corona, Tren Belanja Produk di E-commerce Berubah saat Ramadan)
Guna meningkatkan transaksi selama ramadan, Grab meluncurkan sembilan fitur dan layanan anyar. Di antaranya Menu Siap Masak, fitur pesanan terjadwal, Paket Pengiriman Ramadan, GrabAssistant, dan Bukber Maya.
Lalu, decacorn asal Singapura itu juga meluncurkan Pasar Ramadan Online, Paket Beduk Ramadan GrabKitchen, dan berbagi THR di GrabKios. (Baca: Ramadan Diwarnai PSBB & Larangan Mudik, Grab Rilis 9 Fitur dan Layanan)