OVO Luncurkan Produk Pembiayaan, UMKM Bisa Pinjam Maksimal Rp 500 Juta

Image title
16 Desember 2019, 08:34
ovo, produk baru ovo, produk pinjaman ovo, pinjaman umkm
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Sejak 2017 hingga saat ini OVO sudah menjaring kerja sama dengan 450.000 penggiat UMKM.

Perusahaan teknologi finansial atau fintech pembayaran OVO meluncurkan produk pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM bernama DanaTara. Adapun total plafon pinjaman yang diberikan melalui produk ini mencapai Rp 500 juta. 

 "DanaTara bisa sebagai solusi mendukung kebutuhan UMKM untuk memperoleh pembiayaan modal usaha, dengan cara yang jauh lebih mudah dan sederhana," ujar Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra pada Minggu (15/12) di Jakarta.

Sektor UMKM dianggap mempunyai potensi yang besar dalam mendongkrak ekonomi. Berdasarkan data BPS,  kontribusi UMKM pada PDB sudah mencapai 60% dan menyerap 97,22% tenaga kerja secara nasional. Namun, penetrasi pembiayaan pada UMKM dianggap masih rendah.

Hanya 15% UMKM yang memiliki akses terhadap produk pembiayaan. Rendahnya penetrasi pembiayaan dipengaruhi oleh keterbatasan akses terhadap layanan keuangan serta literasi keuangan yang belum merata.

(Baca: Grab Akan Rambah Pasar Asuransi hingga Keuangan di Indonesia pada 2020)

DanaTara sudah tersedia bagi pegiat UMKM yang tergabung dalam platform e-commerce  seperti Tokopedia, Lazada, Shopee dan BukaLapak. Pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp 500 juta dengan jangka waktu hingga 12 bulan.  Adapun proses pengajuan membutuhkan waktu 2 sampai 5 hari kerja.

Karaniya mengatakan, DanaTara diharap bisa meningkatkan inklusi keuangan. Selain memberikan pinjaman, DanaTara juga dapat membantu UMKM dalam mengelola arus kas. 

Sejak 2017 hingga saat ini OVO sudah menjaring kerja sama dengan 450.000 penggiat UMKM. Meningkatnya adopsi pembayaran digital menjadi prospek pasar yang diharapkan dapat mendorong segmen usaha ini. 

(Baca: DANA dan OVO Bakal Kurangi Strategi ‘Bakar Uang’ Tahun Depan)

Berdasarkan data BI, transaksi uang elektronik hingga September 2019 mencapai 268%.

"Saat ini, OVO sedang melaksanakan implementasi QRIS  sesuai arahan Bank Indonesia, dan kami percaya bahwa inovasi sistem pembayaran merupakan langkah awal pemanfaatan teknologi bagi perkembangan UMKM," jelas Karaniya.

Adapun ke depan, OVO menyatakan siap berkolaborasi dengan pemerintah serta lembaga keuangan untuk mendorong pemerataan layanan akses keuangan.

Unicorn asal Indonesia itu kini sudah diunduh lebih dari 115 juta kali. Pengguna bisa menggunakan fintech pembayaran ini untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta manajemen aset dan investasi. OVO juga sudah ada di lebih dari 354 kota di Indonesia.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...