Setelah Virus Corona, Kini Muncul Malware Berkedok Film Nominasi Oscar

Image title
10 Februari 2020, 20:54
malware, academy awards 2020, oscar 2020, kaspersky, ancaman siber
ANTARA FOTO/REUTERS/Matt Petit/A.M.P.A.S.
Bong Joon Ho dan para pemain film "Parasite" berpose pada Academy Awards ke-92 di Hollywood, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Minggu (9/2/2020).Kaspersky menemukan adanya malware berkedok film nominasi Oscar 2020.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Setelah marak beredar malware terkait virus corona, perusahaan antivirus dan antimalware Kapersky kembali menemukan ancaman serupa berkedok film yang masuk nominasi Academy Award (Oscar) 2020. Ancaman ini memanfaatkan minat masyarakat yang tinggi terhadap film-film yang masuk dalam nominasi Oscar.

Analis Malware Kaspersky Anton Ivanov mengungkapkan bahwa Kaspersky telah menemukan lebih dari 20 situs phishing, dan 925 file berbahaya terkait Oscar.

Situs phising  ini menawarkan layanan menonton film secara gratis. Namun untuk mendapatkan aksesnya, pengguna harus melengkapi berbagai syarat, seperti mengisi survei, mengisi data pribadi, meng-install adware, hingga meminta rincian kartu kredit.

"Tentu pengguna tidak mendapatkan konten apapun. Mereka (penyebar malware) tidak akan mendistribusikan konten apapun melainkan data berbahaya dan akan selalu memanfaatkan sebuah tren terkini, bergantung pada permintaan pengguna, dan ketersediaan file sesungguhnya," ujarnya melalui siaran pers, Senin (10/2).

(Baca: Ahli IT Ungkap Ciri Ponsel Rentan Disusupi Malware Virus Corona)

Dia menjelaskan, para peretas itu juga membuat akun Twitter untuk mempromosikan situsnya yang menjadi wadah untuk mendistribusikan tautan dalam konten. Dengan file berbahaya yang dapat menyebar melalui saluran berbeda, metode ini pun cukup berhasil menjaring korban.

"Untuk menghindari serangan malware itu, maka pengguna sebaiknya berlangganan pada platform streaming resmi sehingga tidak perlu khawatir akan adanya ancaman tersebut," ujar Anton.

Film Joker Paling Banyak Digunakan Pelaku Kejahatan Siber

Peneliti Kaspersky telah membandingkan aktivitas berbahaya dengan nama nominasi suatu film selama empat minggu pertama setelah pemutaran perdananya. Hasilnya, film "Joker" menempati urutan pertama dalam daftar jumlah file berbahaya yang menggunakan namanya.

Sebagai film paling populer di kalangan pelaku kejahatan siber, Kaspersky menemukan 304 file berbahaya yang dinamai “Gothan Villain”.

(Baca: Kominfo Minta Pengguna Gawai Waspadai Peredaran Malware Virus Corona

Pada peringkat kedua, film “1917” dengan temuan 215 file berbahaya bernama tersebut. Di peringkat ketiga, ada 179 file berbahaya berkedok film “The Irishmen”. Kendati demikian tidak ada aktivitas berbahaya yang terkait dengan film Korea yang memenangkan gelar best picture, “Parasite”.

Ketersediaan film di platform streaming juga mendorong pengguna untuk mencari salinan ilegal atau bajakannya di internet. Hal ini pun dimanfaatkan pelaku kejahatan siber. Kaspersky pun  membandingkan aktivitas berbahaya setelah rilis awal di bioskop yang terbatas, dengan rilis resmi di Netflix.

Hasilnya, Kaspersky tidak menemukan malware terkait film “Marriage Story”, baik saat rilis perdananya di bioskop ataupun sesudahnya. Namun pelaku kejahatan siber mulai menggunakan judul film tersebut setelah peluncurannya di Netflix, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat.

Selanjutnya, pada film “The Irishmen”, walaupun hanya sedikit pengguna dapat menemukan bajakan film tersebut di internet, para pelaku kejahatan siber nyatanya banyak menggunakan nama film tersebut sebagai kedok. Jumlah deteksi setelah rilis film tersebut di bioskop nyatanya lebih tinggi dibandingkan saat setelah dirilis di Netflix.

(Baca: Kenapa Academy Award Disebut Oscar?)

Tips Menghindari Malware dari Film Populer

Kapersky pun memberikan tips agar pengguna terhindar dari program berbahaya yang menyamar sebagai film populer atau acara TV. Pertama, perhatikan tanggal resmi peluncuran film di bioskop, layanan streaming, TV, DVD, atau sumber lainnya.

Selanjutnya, tidak mengklik tautan yang mencurigakan, seperti yang menjanjikan tampilan film terbaru memeriksa tanggal rilis film di bioskop dan melacaknya.

Lalu, pengguna dianjurkan untuk melihat ekstensi file yang diunduh. Apabila pengguna akan mengunduh file video dari sumber yang dianggap tepercaya dan sah, maka file tersebut harus memiliki ekstensi seperti .avi, .mkv, atau .mp4 serta di antara format video lainnya, dan bukan dalam bentuk file ".exe".

Pengguna juga harus memeriksa keaslian situs yang diakses, seperti memastikan situs berawalan ‘https’, memeriksa ulang format URL atau ejaan nama perusahaan, membaca ulasan tentang situs tersebut, dan memeriksa data pendaftaran domain sebelum memulai unduhan. 

Terakhir, menggunakan solusi keamanan yang andal untuk perlindungan komprehensif agar terhindar dari berbagai ancaman siber.

(Baca: Cetak Sejarah, Film Korea Selatan 'Parasite' Raih Film Terbaik Oscar)

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...