Pekan QRIS Nasional, Momen OVO Edukasi Ribuan Merchant di 16 Kota

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
16 Maret 2020, 14:39
OVO Boboko
Katadata
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Ruri Ruhyaty memulai bisnis kuliner yang diberi nama Ratu Boboko sejak 2017 di Bandung. Tak lama setelah membuka gerai pertama, ia membuka outlet kedua di salah satu kantin kantor di kawasan Kuningan, Jakarta. Warung makan Ratu Boboko fokus menyajikan kuliner khas sunda.

Selama sekitar dua tahun pertama berdagang di ibu kota, Ruri mengaku kerap kerepotan tatkala jam makan siang tiba. Bukan hanya sibuk melayani pesanan tetapi juga repot menyiapkan kembalian untuk masing-masing pelanggan.

Namun, kondisi tersebut tidak lagi menjadi masalah sejak sekitar setahun terakhir. Kerja sama dengan dompet digital OVO membuat transaksi para pelanggan Ratu Boboko menjadi lebih efisien. Ruri mengakui, salah satu manfaat yang paling terasa, yakni tak repot lagi menyediakan uang kembali.

Kenyamanan menjadi merchant OVO semakin terasa sejak kehadiran QRIS yang digagas Bank Indonesia (BI). Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode kode QR dari BI yang bisa menerima pembayaran dari OVO maupun aplikasi pembayaran lain di Tanah Air.

“QRIS bikin jualan lebih efisien karena transaksi juga menjadi lebih cepat. Sejak ada QRIS di kantin ini, jualan saya jadi lebih simpel,” ucap muslimah berdarah sunda tersebut kepada Tim Katadata, di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Kemudahan lain yang dirasakan Ruri sejak menggunakan QRIS adalah keteraturan pembukuan sehari-hari. Pasalnya, pembayaran dari pelanggan tercatat jelas dan langsung masuk ke rekening banknya. Dengan pembukuan digital, Ruri mengaku mempermudah mengukur performa penjualannya.

“Penjualan meningkat antara sebelum dan sesudah ada QRIS, sekitar 30 persen. Transaksi di Ratu Boboko sekarang lebih banyak non tunai daripada tunai, yaitu sekitar 60 persen,” ujar Ruri.

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh inisiatif QRIS yang diterapkan sejak Januari 2020. Kini, OVO juga terlibat di dalam Pekan QRIS Nasional yang diinisiasi bank sentral secara serentak di berbagai wilayah Indonesia.

“Di tengah meningkatnya atensi dan minat bertransaksi secara digital, edukasi sangat penting untuk memastikan tercipta ekosistem pembayaran yang inklusif, aman, dan nyaman bagi pengguna maupun merchant,” tuturnya. Catatan saja, QRIS sekarang tersedia pada lebih dari 450.000 merchant di dalam ekosistem OVO.

Pekan QRIS

Lebih lanjut seputar Pekan QRIS Nasional (PQN), kegiatan ini diselenggarakan serentak di 46 kota di Tanah Air. Penyelenggaraan PQN berlangsung pada 9 – 15 Maret 2020. Keikutsertaan OVO dalam PQN 2020 bertujuan untuk terus memberikan edukasi menyeluruh kepada pelaku UMKM dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi digital.

Edukasi tentang peran QRIS yang dilakukan OVO tersebar 16 kota antara lain di Medan, Palembang, DKI Jakarta, Tasikmalaya, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Makassar dan Malang. Tidak hanya membidik pedagang kantin seperti Ruri, tetapi juga pasar dan universitas.

Layanan OVO tidak hanya menjangkau perorangan tetapi juga pelaku usaha modern dan UMKM. Dalam dua tahun perjalanan bisnisnya, OVO berhasil menggandeng 550.000 merchant, di dalamnya mencakup lebih dari 450.000 UMKM.

Pekan QRIS tahun ini menjadi ajang edukasi Bank Indonesia bersama penyedia jasa sistem pembayaran seperti OVO untuk mengedukasi lebih banyak mitra dan pengguna. Pasalnya, ratusan ribu merchant yang bekerja sama dengan sejumlah e-wallet itulah jembatan antara QRIS dengan masyarakat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...