Hoaks Capai 242, Ahli IT Usul Kominfo Buat Platform Khusus soal Corona
Sebanyak 242 hoaks terkait virus corona ditemukan sejak awal tahun ini. Pakar teknologi informasi (IT) menilai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) perlu membuat sistem informasi khusus seputar pandemi corona.
Dengan begitu, masyarakat yang belajar maupun bekerja di rumah alias Work From Home bisa mendapat informasi yang akurat seputar virus covid-19. Sebab, Peneliti Keamanan Siber Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha menilai upaya Kominfo mengatasi hoaks virus corona belum maksimal.
"Bisa misalnya, mengirimkan SMS secara berkala kepada masyarakat untuk menjaga jarak satu sama lain atau social distancing dan imbauan lainnya," ujar Pratama kepada Katadata.co.id, Selasa (17/3).
(Baca: Kominfo Bakal Luncurkan Chatbot untuk Tangkal Hoaks Virus Corona Besok)
Karena itu, Kominfo perlu membangun sistem informasi supaya masyarakat mengetahui upaya pencegahan virus corona dan fasilitas apa saja yang disediakan pemerintah. “Banyak masyarakat sulit mendapatkan akses fasilitas kesehatan. Itu bisa disalurkan laporannya di aplikasi," kata Pratama.
Saat ini, sebenarnya kementerian tengah mengembangkan chatbot di WhatsApp untuk menyampaikan informasi terkat virus corona. Rencananya, platform itu akan diluncurkan besok.
Selain itu, warga bisa memastikan informasi terkait virus corona melalui situs resmi Kementerian Kesehatan, dan yang non-medis dari Kantor Staf Presiden. Sedangkan terkait penanggulangan bencana terpusat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB).
"Jika semakin banyak daerah punya situs informasi, itu baik. Namun harus didukung dengan narasi dan informasi yang sama dengan pemerintah pusat agar tidak membingungkan masyarakat," ujar Menteri Kominfo Johnny Plate di kantornya, Jakarta, kemarin (16/3).
(Baca: Kominfo Temukan 232 Hoaks, Salah Satunya "Jokowi Positif Virus Corona")
Meski begitu, Kominfo menemukan 242 hoaks terkait virus corona. Jumlahnya terus meningkat sejak pengumuman kasus pertama pada awal Maret lalu.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan akan merekomendasikan akun-akun yang terindikasi menyebarkan hoaks terkait virus corona. Daftarnya akan diserahkan ke pengembang media sosial dan penegak hukum.
"Kami memberikan rekomendasi kepada pemilik platform dan penegak hukum. Kemudian mereka yang menutup akun tersebut," kata Semuel dalam siaran pers, hari ini (17/3). "Bila sifatnya masif dan menimbulkan keresahan publik maka akan ditindak lanjuti oleh kepolisian.”
(Baca: Bantah Trump, Google Tidak Kembangkan Situs Pengujian Virus Corona)