Pengguna Gim Online Melonjak hingga ‘Down’ Imbas Pandemi Corona

Desy Setyowati
18 Maret 2020, 13:31
Pengguna Gim Online Melonjak hingga ‘Down’ Imbas Pandemi Corona
Instagram/@pubg
ilustrasi gim PUBG
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Beberapa negara menerapkan penutupan wilayah atau lockdown dan social distancing untuk menekan penyebaran virus corona. Di Indonesia, sejumlah perusahaan mengambil kebijakan kerja dari rumah alias Work from Home. Hal ini membuat penggunaan (usecase) dan unduhan aplikasi gim online melonjak.

Unduhan gim yang dikembangkan oleh Tencent Holdings Ltd meningkat 10,4% secara tahunan (year on year/yoy) pada Februari. “Pendapatan meningkat 11,8%,” kata Analis Sensor Tower Nan Lu dikutip dari Reuters, hari ini (18/3).

Secara keseluruhan, unduhan semua aplikasi yang dikembangkan oleh raksasa teknologi asal Tiongkok itu naik 32,3% secara bulanan (month to month/mtm) dan 42,9% yoy pada Februari lalu. Gim buatan Tencent yang paling populer yakni Honor of Kings dan Peacekeeper Elite.

(Baca: 8 Aplikasi untuk Work From Home Panen Transaksi saat Pandemi Corona)

Trafik di aplikasi percakapan Tencent, WeChat juga melonjak. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat Tiongkok berdiam diri di rumah guna menghindari penularan virus corona.

Para analis pun memperkirakan pendapatan Tencent bakal meningkat. Namun, perolehan dari iklan diprediksi menurun, karena sebagian besar klien mengurangi biaya untuk pemasaran di tengah pandemi corona.

Anak usaha Tencent yakni Tencent Music Entertainment Group memperkirakan, pertumbuhan pendapatan pada kuartal pertama tipis. Penyebabnya, pendapatan dari lisensi dan iklan terdampak pandemi corona.

Dikutip dari Washington Post, data Wakeford menunjukkan bahwa orang yang menonton konten gim di Tiongkok naik 18,2% dalam dua bulan terakhir. ESL Pro League, yang menampilkan permainan Counter-Strike: Global Offensive, melaporkan peningkatan penonton 27% yoy menjadi 146 ribu pemirsa pada pertandingan 16 Maret.

(Baca: Dukung Aturan Kerja di Rumah, Telkomsel hingga XL Jamin Internet Aman)

Analis di Wedbush Securities Michael Pachter memperkirakan, penggunaan layanan data meningkat drastis. “Ada peluang untuk memperluas audiensi mereka (para pembuat konten gim). Tidak sampai 50%, tetepi mungkin bisa naik hingga 20%,” ujar analis yang berfokus memantau pasar video gim dan esports.

Pandemi corona memang mendongkrak transaksi gim online dan konten video. Platform distribusi gim online seperti Steam pun mencatatkan peningkatan pengguna. Pengguna gim online tembus rekor 20 juta dan yang bermain bersama-sama atau in-game mencapai 6,2 juta pada 15 Maret.

“Kemungkinan besar karena banyaknya orang berada di rumah akibat virus corona,” kata Steam melalui akun Twitter-nya, akhir pekan lalu (15/3).

Platform konten gim dan esports, Twitch enggan menyebutkan peningkatan pemirsa. Tetapi, Sensor Tower membagikan data yang menunjukkan unduhan aplikasi Twitch untuk pertama kali—bukan pembaruan—di Yunani, Italia, dan Spanyol masing-masing naik 50%, 41%, dan 26% dalam sepekan. Sedangkan di AS, peningkatannya 14% dalam sepekan.

(Baca: Ruangguru, Zenius dan Quipper Beri Layanan Belajar Gratis Efek Corona)

Startup penyedia situs web esports, DraftKings pun melaporkan peningkatan pemain aktif liga fantasi League of Legends 12%. Mereka bakal menampilkan pertandingan dengan hadiah total US$ 60 ribu minggu ini.

Peningkatan penggunaan gim online bahkan membuat beberapa platform terganggu atau down. Dikutip dari New York Post, pengguna gim Fortnite mengeluhkan gangguan.

Pengembang dan penerbit game shooter survival-battle royale Epic Games mengatakan, perusahaan tengah menyelidiki gangguan tersebut dan melaporkan bahwa platform sedang down.

(Baca: Corona Mewabah, Gojek Gaet Aplikasi Pendidikan untuk Melatih Mitra)

“Kami saat ini sedang menyelidiki masalah pada login, toko alat-alat gim, dan layanan Fortnite lainnya. Kami akan memberikan pembaruan ketika ini diselesaikan," kata Epic Games melalui akun resmi Twitter-nya.

Berdasarkan situs DownDetector.com, pengguna ramai-ramai mengeluhkan gim Fortnite down kemarin. “Semua orang bermain sejak sekolah ditiadakan, sehingga mungkin membuat game crash,” kata pengguna @ItzBullzye.

“Bisakah orang lain berhenti mengeluh tentang berapa banyak bug yang ada dalam gim saat ini? Saya mengerti itu menjengkelkan tetapi Anda juga harus mengakui bahwa mereka bekerja dari rumah karena wabah covid-19," kata pengguna lainnya.

(Baca: Jadi Ketua PB Esports, Budi Gunawan Tunjuk Sandiaga Uno Jadi Pembina)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...