Keamanan Zoom Diragukan, Kominfo Kaji Buat Aplikasi Rapat Virtual
Penggunaan aplikasi untuk bertemu secara virtual atau video conference seperti Zoom meningkat saat pandemi corona. Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meragukan keamanan data pengguna Zoom. Karena itu, kementerian berencana membuat aplikasi serupa.
"Aplikasi khusus itu kami sedang mempelajari," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate pada Selasa (7/3). Saat ini, Telkomsel sedang menyiapkan model layanan yang sama untuk rapat virtual bagi pengguna di Indonesia.
Kementerian juga tengah menyiapkan aplikasi video conference untuk internal. "Kami lagi menjajaki (aplikasi rapat online). Nanti kami akan update perkembangannya," ujar Johnny.
(Baca: Elon Musk hingga FBI Ragu Keamanan Zoom, Penggunanya Justru Melonjak)
Kementerian berfokus pada risiko keamanan aplikasi yang sering digunakan masyarakat saat ini, termasuk Zoom. "Kami koordinasikan untuk menjaga komunikasi penting termasuk rapat terbatas dijaga dengan baik. Dijamin kerahasiaannya," ujar Johnny.
Sebelumnya, Peneliti Keamanan Siber Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan, Zoom tidak menjelaskan secara rinci dalam persetujuan terkait data yang kabarnya diberikan ke Facebook.
Zoom terkoneksi dengan perangkat pengembang aplikasi (Software Development Kit/SDK) yang dapat digunakan untuk log in ke Facebook. Sepengetahuan Pratama, SDK sering dipakai untuk menyedot data pengguna Facebook, sekaligus aktivitas aplikasi.
(Baca: Ahli IT Ungkap Potensi Kebocoran Data pada Aplikasi Zoom)
Pratama mencatat, ada beberapa data yang diberikan Zoom. Data itu di antaranya jenis perangkat yang digunakan, zona waktu, provider, CPU, internal storage, dan IP addres. "Yang paling dikhawatirkan yakni pemetaan wajah para pengguna," ujar Pratama kepada Katadata.co.id, pekan lalu (2/4).
Apalagi, beberapa pengguna mengakses platform Zoom dengan identifikasi wajah. "Bisa diartikan, apabila ada penyalahgunaan atau bocornya data wajah pengguna (Zoom) akan berakibat pada risiko keamanan yang besar ke depannya," ujar dia.
(Baca: Keamanan Data Dikeluhkan Pengguna, Zoom Fokus Memperbaiki Privasi)