Transaksi Shopee Diramal Rp 1.088 Triliun, Juara Se-Asia Tenggara

Nilai transaksi bruto atau GMV Shopee diramal mencapai US$  66,8 miliar atau Rp 1.088 triliun (kurs Rp 16.290 per US$ ) tahun lalu, menurut laporan Momentum Works. Nilainya yang tertinggi di Asia Tenggara.

“Shopee mempertahankan keunggulan. TikTok Shop melaju. Lazada stabil. Shopee memperluas keunggulannya dengan pangsa pasar 52%, didorong oleh peningkatan infrastruktur dan monetisasi yang lebih baik,” demikian dikutip dari laporan Momentum Works bertajuk ‘E-commerce in Southeast Asia 3.0’, Kamis (26/6).

Rincian transaksi Shopee, Lazada, TikTok Shop, dan Tokopedia di Asia Tenggara sejak 2020 sebagai berikut:

2020

•   Shopee:  US$ 24,3 miliar
•   Lazada:  US$ 13,1 miliar
•   Tokopedia:  US$ 10,9 miliar

2021

•   Shopee:  US$ 42,5 miliar
•   Lazada:  US$ 21 miliar
•   Tokopedia:  US$ 16,1 miliar
•   TikTok Shop:  US$ 600 juta

2022

•   Shopee:  US$ 47,9 miliar
•   Lazada:  US$ 20,1 miliar
•   Tokopedia:  US$ 18,4 miliar
•   TikTok Shop:  US$ 4,4 miliar

2023

•   Shopee:  US$ 55,1 miliar
•   Lazada:  US$ 18,6 miliar
•   Tokopedia:  US$ 16,3 miliar
•   TikTok Shop:  US$ 13 miliar

2024

•   Shopee:  US$ 66,8 miliar
•   Lazada:  US$ 18 miliar
•   Tokopedia:  US$ 12,8 miliar
•   TikTok Shop:  US$ 22,6 miliar

Momentum Works mencatat GMV e-commerce se-Asia Tenggara US$ 128,4 miliar atau Rp 2.090 triliun tahun lalu. Angka ini tumbuh 12% dibandingkan tahun lalu atau year on year (yoy), rinciannya sebagai berikut:

Transaksi e-commerce pada 2024 (Momentum Works, Katadata/Desy Setyowati)

“Shopee tetap dominan di semua negara Asia Tenggara dengan lebih dari 50% pangsa pasar, kecuali Indonesia. Lazada menempati posisi kedua di Thailand, Filipina, dan Singapura,” demikian dikutip.

Rincian GMV platform e-commerce per negara tahun lalu, sebagai berikut:

Indonesia (US$ 56,5 miliar atau Rp 920,4 triliun)

•   Shopee (46%) = US$ 26 miliar atau Rp 424 triliun
•   Tokopedia (23%) = US$ 13 miliar atau Rp 212 triliun
•   TikTok Shop (11%) = US$ 6,22 miliar atau Rp 101,3 triliun
•   Bukalapak (10%) = US$ 5,65 miliar atau Rp 93 triliun
•   Lazada (7%) = US$ 3,96 miliar atau Rp 64,5 triliun
•   Blibli (4%) = US$ 2,3 miliar atau Rp 36,8 triliun

Thailand (US$ 23,5 miliar atau Rp 382,8 triliun)

•   Shopee (51%) = US$ 11,99 miliar atau Rp 195,3 triliun
•   Lazada (25%) = US$ 5,88 miliar atau Rp 95,7 triliun
•   TikTok Shop (24%) = US$ 5,6 miliar atau Rp 92 triliun

Vietnam (US$ 16 miliar atau Rp 261 triliun)

•   Shopee (65%) = US$ 10,4 miliar atau Rp 169,4 triliun
•   TikTok Shop (28%) = US$ 4,48 miliar atau Rp 73 triliun
•   Lazada (6%) = US$ 960 juta atau Rp 15,6 triliun
•   Tiki (1%) = US$ 160 juta atau Rp 2,6 triliun

Filipina (US$ 16 miliar atau Rp 261 triliun)

•   Shopee (52%) = US$ 8,32 miliar atau Rp 135,5 triliun
•   Lazada (28%) = US$ 4,48 miliar atau Rp 73 triliun
•   TikTok Shop (19%) = US$ 3,04 miliar atau Rp 50 triliun

Malaysia (US$ 11,5 miliar atau Rp 187,3 triliun)

•   Shopee (62%) = US$ 7,13 miliar atau Rp 116,2 triliun
•   TikTok Shop (24%) = US$ 2,76 miliar atau Rp 45 triliun
•   Lazada (14%) = US$ 1,61 miliar atau Rp 26,2 triliun

Singapura (US$ 4,9 miliar atau Rp 80 triliun)

•   Shopee (56%) = US$ 2,74 miliar atau Rp 44,7 triliun
•   Lazada (28%) = US$ 1,37 miliar atau Rp 22,4 triliun
•   Amazon SG (8%) = US$ 392 juta atau Rp 6,4 triliun
•   TikTok Shop (8%) = US$ 392 juta atau Rp 6,4 triliun

Transaksi e-commerce pada 2024 (Momentum Works, Katadata/Desy Setyowati)

“TikTok Shop mengalami pertumbuhan signifikan di Indonesia dan mulai bersaing di negara lain. Pemain lokal mulai kehilangan pangsa pasar secara drastis, kecuali di Indonesia,” demikian dikutip.