Berita Nasional: Survei TNP2K Sebut 96% Peserta Anggap Kartu

Image title
Oleh Masyita Crystallin
11 Juli 2020, 23:07
Nacho Doce Warga bermain basket di waktu olahraga individu di tempat terbuka diperbolehkan, untuk pertama kalinya sejak penerapan karantina (lockdown), ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Barcelona, Spanyol, Sabtu (2/5/2020). asosias
ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce/wsj/dj
Nacho Doce Warga bermain basket di waktu olahraga individu di tempat terbuka diperbolehkan, untuk pertama kalinya sejak penerapan karantina (lockdown), ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Barcelona, Spanyol, Sabtu (2/5/2020). asosiasi
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melaksanakan survei terkait program kartu prakerja pada Juni 2020. Hasilnya, 96% peserta mengaku bahwa program tersebut tidak mubazir. Direktur Ekesekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan pihaknya meminta TNP2K untuk membuktikan hipotesis mengenai efektivitas program kartu prakerja.

"Dihitung yang bisa mewakili sampel peserta seluruh Indonesia, email kami blast, survei itu Juni, dan kami tidak bayar ya," kata Denni dalam video konferensi pada Sabtu (11/7).  Hasilnya, 96% peserta mengatakan bahwa program tersebut bermanfaat. Sebanyak 92% peserta mengatakan kartu pekerja efektif. Sedangkan 94% program pelatihan, infrastruktur, dan fasilitas pendukung dianggap memuaskan. Selain itu, 79% pendaftar menyebut tidak mengalami kendala saat mendaftar. Sementara itu, sebanyak 50% membutuhkan waktu saat mendaftar.

Baca Juga

  • Cara Memilih Kursus Bahasa Inggris Untuk TOEFL Preparation, Cek Disini

 "Itu karena mereka daftar di jam sibuk dan wifi jelek," katanya. Hasil lainnya, 81% penerima kartu prakerja merupakan pencari kerja, dan 7% pelaku UMKM terdampak. Survei itu memberikan pesan elektronik atau email kepada 6.000 peserta yang mewakili sampel. (Baca: Ganjar Ungkap Empat Masalah Terkait Program Kartu Prakerja di Jateng) Hingga kini, ada 680 ribu penerima manfaat program kartu prakerja. Program tersebut, menurut Denni, sudah menjangkau 58% pekerja yang mengalami PHK, 35% pencari kerja, 6% pekerja yang masih bekerja, dan 1% pelaku UMKM yang terdampak Cobid-19.

Pihaknya pun telah membuka gelombang pertama hingga gelombang ketiga sejak 11 April 2020. Hingga kini, terdapat 11,3 juta pendaftar dari 513 kabupaten kota. "Jadi tiga bulan itu kita sentuh Sabang sampai Merauke," ujarnya.  Dengan capaian dan hasil survei itu, menurutnya, kartu prakerja dibutuhkan masyarakat. "Kalau hanya pelatihan offline-offline saja, kapan pelatihan bagus-bagus di Jakarta itu hadir di Manokwari atau Yahukimo, kan susah," ujarnya.

asosiasi

Founder Katadata Insight Center Metta Dharmasaputra mengatakan program kartu prakerja merupakan terobosan penting. Pasalnya, program tersebut bersifat on-demand. "Sampai sekarang data pemerintah itu tidak sempurna dan berantakan. Kalau mengandalkan semua data dari kementerian akan sulit. Program on-demand ini bentuk lain yang baik," kata Metta. Kartu Prakerja juga menjadi terobosan penting karena program digital tersebut  sangat dibutuhkan di tengah pandemi. Selain itu, program tersebut dinilai meminimalkan korupsi dengan jangkauan yang luas. "Covid-19 ini akan sangat panjang, makannya digitalisasi ini  satu hal yang harus dilaksanakan," katanya.

Reporter: Andre Wahyu SWS
Editor: Tanuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...