Angkasa Pura II Optimalkan Jasa Kargo di Bandara selama Pandemi
Optimalisasi bisnis kargo selama pandemi virus corona (Covid-19) tak hanya dilakukan maskapai penerbangan, melainkan juga oleh operator bandara. Salah satunya adalah, PT Angkasa Pura II (AP II).
Mengutip Antara, Minggu (26/4), Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, sejumlah maskapai telah menginformasikan pengajuan extra flight untuk penerbangan kargo di sejumlah bandara yang dikelola AP II.
"Indikasinya memang maskapai kini semakin fokus di bisnis kargo, dengan memaksimalkan utilisasi pesawat dengan mengangkut kargo di tengah pandemi Covid-19," kata Awaluddin, dilansir dari Antara, Minggu (26/4).
Seperti diketahui, hingga 31 Mei 2020 pemerintah melarang maskapai mengangkut penumpang di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan zona merah penyebaran Covid-19. Sementara, penerbangan kargo masih diperbolehkan, baik rute domestik maupun internasional.
(Baca: Bisnis Terpukul Corona, Angkasa Pura Tak PHK dan Potong Gaji Karyawan)
Merespons permintaan maskapai terkait penerbangan kargo, AP II langsung menyiapkan fasilitas-fasilitas pergudangan di bandara-bandara yang dioperasikannya.
Bandara AP II yang melayani penerbangan pesawat penumpang untuk dioperasikan khusus mengangkut kargo, antara lain Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Sultan Syarif Kasim II, Supadio, Husein Sastranegara, dan Kualanamu.
Saat ini, jenis kargo yang diangkut adalah pengiriman barang-barang e-commerce, serta berbagai peralatan dan perlengkapan penting di tengah pandemi, alat kesehatan.
Sepanjang kuartal I 2020, volume angkutan kargo AP II tercatat rata-rata sekitar 62.000 ton per bulan. Volume terbesar dicatatkan Bandara Soekarno-Hatta, dengan volume rata-rata mencapai 42.500 ton per bulan.
(Baca: Cegah Pandemi Corona Meluas, AP II Batasi Operasional Bandara Soetta)
Untuk menangani kargo ini, AP II menyerahkan kepada dua anak usahanya, yakni PT Angkasa Pura Kargo dan PT Gapura Angkasa.
Angkasa Pura Kargo memiliki layanan mulai dari pengiriman dan pengelolaan kargo di kawasan bandara, termasuk distribution center, human remains dan excess baggage, lalu pengelolaan pergudangan seperti Lini-1 dan Lini-2.
Sementara, Gapura Angkasa memiliki area pergudangan di Terminal Kargo Soekarno-Hatta, yang dilengkapi fasilitas x-ray, CCTV, sistem teknologi informasi terintegrasi dan neraca digital untuk memastikan keamanan dan keselamatan kargo.
Fasilitas Gapura Angkasa juga dilengkapi dengan cold storage, strong room, DG Rooms, AVI Room untuk hewan hidup, dan penanganan muatan khusus.
Tahun ini AP II menargetkan pendapatan sekitar 60%-70%dari target awal Rp 12,8 triliun yang ditetapkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Artinya, pendapatan AP II tahun 2020 diproyeksikan berada di kisaran Rp 7,68 triliun hingga Rp 8,96 triliun.
(Baca: Imbas Corona, Penumpang di Bandara AP II per Februari Turun 5% )