Awak Kabin Garuda Heran Istri Direksi Ikut Ambil Pesawat Baru
Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengaku heran terhadap istri direksi yang ikut mengambil pesawat baru milik perusahaan di Toulouse, Perancis. Pasalnya, pengiriman pesawat baru biasanya hanya menyertakan kru dan teknisi pesawat saja.
"Setahu kami, kalau pengambilan pesawat terbang itu, hanya mengikutsertakan air crew dan teknisi saja. Tidak sampai mengikutsertakan para istri direksi," kata Ketua Umum IKAGI Zaenal Muttaqin, ketika ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta, Jumat (6/12).
Seperti diketahui, berdasarkan manifes penumpang dalam perjalanan pesawat yang dikirim dari Perancis ini, terdapat nama istri mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara, yaitu I Gusti Ayu Rai Dyana Dewi. Selain itu, masih terdapat beberapa nama lainnya dari total 22 penumpang yang ikut dalam pesawat berjenis Airbus A330-900 Neo itu.
Selain itu, dalam pesawat yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Minggu 17 November 2019 tersebut, juga ditemukan beberapa barang mewah yang diduga masuk ke Indonesia secara ilegal karena tidak tercantum dalam daftar laporan penerbangan (customs declaration).
(Baca: Awak Kabin Senang Erick Thohir Pecat Dirut Garuda yang Kontroversial)
Oleh karena itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ada sesuatu yang melenceng dan di luar kelaziman jika dalam peraturan standar izin penerbangan (flight approval/FA), barang-barang tersebut tidak tercatat. "Karena barang itu tidak tercatat dan ada regulasinya, Garuda didenda," katanya di Jakarta hari ini.
Direktur Kepabeanan International dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syarif Hidayat sebelumnya menyatakan, petugas menemukan 18 boks berisi onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompron di dalam lambung atau tempat penyimpanan pesawat baru Garuda Indonesia.
Pemeriksaan dilakukan setelah pesawat tiba di hanggar Garuda Facility Maintenance pada Minggu 17 November 2019. Sebanyak 15 boks atas nama SAW berisi motor Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai atau onderdil, dan tiga boks lainnya atas nama LS berisi dua unit sepeda Brompton beserta aksesorisnya.
Atas kasus ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir selaku pemegang saham mayoritas pada Garuda Indonesia, memecat Ari Ashkara sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Adapun, posisi kosong tersebut, sementara diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) yaitu Fuad Rizal, di mana dia juga menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
(Baca: Catatan Hitam Garuda sebelum Kasus Penyelundupan Harley dan Brompton)