Narwanto, Mitra BNI yang Sulap Arang jadi Perhiasan hingga Alat Musik

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
3 Maret 2020, 19:10
UMKM Rumah Pengarang
Katadata
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Siapa sangka arang yang biasanya untuk membakar sate atau memanggang ikan bisa jadi perhiasan cantik hingga alat musik. Adalah Narwanto, seorang pemuda yang bermukim di Banjar Baru Kalimantan Selatan, pemilik usaha Rumah Pengarang yang menghasilkan kreasi tersebut.  Bermula pada 2017, saat Narwanto bertemu dengan seorang pelatih dari Jepang yang mengajari membuat arang yang lain dari biasanya. Nawarto saat itu adalah pembuat arang bahan bakar, dan memulai usahanya sejak 2013. Narwanto menemukan arang bisa berbunyi nyaring saat dipukul atau dijatuhkan. “Dari situ saya bikin alat musik,” kata Narwanto saat ditemui di pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kantor Pusat BNI Jakarta, 3 Maret 2020.

Tak berhenti di situ, Narwanto menemukan arang ternyata bisa memiliki karakter keras, mirip batu. Jadilah arang digosok dan mengkilap untuk diproduksi menjadi liontin, batu cincin, dan lain-lain. Menurut Narwanto, arang yang dia olah adalah arang putih. Bisa terbuat dari kayu apa saja, terapi prosesnya pembakarannya berbeda, karena membutuhkan suhu hingga 1000 derajat Celsius, dengan metode khusus dan detail. “Semua kayu bisa diproses jadi arang putih, tinggal hasilnya cocoknya untuk apa,” jelas Narwanto yang lantas mendirikan usaha Rumah Pengarang.  

UMKM Rumah Pengarang
 

Narwanto bertekad mengembangkan lebih jauh kerajinan kriya dari arang. “Saya kan memikirkan lingkungan juga, kalau buat arang biasa habis sudah, karena kalau tanam sendiri, harga pokok produksi tidak masuk, kalau buat kerajian kriya ini kita bisa tanam sendiri,” papar Narwanto.

Sempat Tak Laku Dijual

Meskipun unik dan cantik, perhiasan buatan Narwanto tak laku dijual di Banjar Baru. “Mereka pikir ini dari Papua, dari Jogja dan lain-lain,” lanjut Narwanto.  Barulah setelah dicoba dibawa lewat berbagai pameran, perhiasan dan alat musik karyanya dilirik pembeli. Beberapa dipasarkan melalui  media sosial, sampai kemudian Narwanto bergabung dengan rumah kreasi BUMN (RKB) BNI.  

Bergabung dengan RKB BNI Banjar Baru setahun terakhir, membuat omzetnya naik empat kali lipat. “Kami diberi kesempatan untuk melihat pasar ke luar Kalimantan, karena pasar di lokal tidak mengharapkan ini, ini kan atas bantuan BNI,” tandas Narwanto.   

Narwanto sudah dua kali mengikuti pameran yang dihelat BNI. Dalam pameran kedua ini, Rumah Pengarang menjadi satu dari 30 UMKM/ sosiopreneur jagoan BNI yang berpameran di Kantor Pusat BNI 2-3 Maret 2020, dalam rangka mengikuti seleksi atau penilaian oleh kurator untuk event New York Now (NYNOW) 2020. Jika terpilih, Rumah Pengarang akan berpartisipasi dalam pameran yang bekerja sama dengan Konsulat Jendral RI di New York Amerika Serikat. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...