Kementerian KKP Keluhkan Milenial Tak Tertarik Bidang Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak para milenial untuk menjadi supplier di bidang perikanan. Ini mengingat potensi kelautan Indonesia yang sangat besar. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja mengatakan hal tersebut merupakan salah satu instruksi presiden.
"Bayangkan saja Indonesia punya 3.312 spesies ikan. Dunia perikanan ini harus bisa diminati anak muda," kata Sjarief dalam acara Lomba dan Lokakarya Kewirausahaan Sektor Kelautan dan Perikanan di Gedung Mina Bahari III, KKP, Jakarta, Sabtu (12/10).
Ia melanjutkan, dari spesies tersebut hanya 100 spesies ikan yang selama ini dimanfaatkan. Padahal kesempatan yang ada sangat besar sekali jika keseluruhan spesies ikan tersebut bisa dikelola menjadi bahan baku dan lainnya.
Terutama, pengelolaan bisa dilakukan para generasi milenial yang lebih terdepan dalam pembudidayaan dan sangat peka terhadap teknologi. Maka dari itu, daripada sekedar membuka cafe, milenial sekarang dirasa harus bisa menjadi pelaku lebih jauh lagi seperti menjadi pemasok cafe tersebut.
(Baca: Triwulan II 2019, Pertumbuhan Produksi Perikanan Naik hampir 30%)
Menurut Sjarief, selama ini memang paradigma tentang nelayan maupun supplier ikan dianggap kumuh atau bahkan sekedar tengkulak biasa. "Jadi mari kita sekarang balikkan paradigma negatif ini supaya anak muda tertarik," ucap dia.
Adapun KKP sendiri disebutkan dirinya terus mendorong lembaga pendidikan di bidang kelautan dan perikanan. Sehingga dapat melahirkan wirausaha bidang perikanan yang dapat membantu mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Selain itu, KKP juga akan membantu modal bagi para wirausahawan muda yang tertarik di bidang perikanan. "Modalnya sementara nanti dibantu Badan Layanan Umum (BLU) KKP," ujar Sjarief.
Dalam acara tersebut, Sjarief pun mengimbau para orang tua bisa membimbing generasi milenial untuk bergabung ke dunia perikanan. Sehingga generasi milenial bisa turut berpartisipasi lebih jauh lagi bahkan ke kancah internasional sebagai eksportir.
(Baca: Menko Luhut: SoftBank Bakal Investasi di Startup Perikanan, Aruna)
