Pemerintah Pastikan Tak Batasi Pengiriman Kargo dari Tiongkok
Pemerintah memastikan tak akan membatasi kegiatan kargo logistik melalui laut dan udara dari maupun ke Tiongkok. Namun, pengiriman kargo ditangani secara khusus guna mencegah penyebaran virus corona.
Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan perdagangan luar negeri antara Indonesia dan Tiongkok berjalan dengan normal. Tak terjadi penurunan ekspor maupun impor.
"Tidak ada penurunan impor dan ekspor. Semua masih berjalan dengan baik," kata dia di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2).
Barang-barang yang diimpor dari Tiongkok selain hewan hidup dipastikan aman lantaran virus corona hanya dapat menular melalui kontak langsung. Virus corona juga diperkirakan hanya mampu bertahan hidup di media terbuka selama 12 - 24 jam sehingga risiko penyebaran melalui benda mati sangat sedikit.
(Baca: Pariwisata Sepi akibat Virus Corona, Maskapai Bakal Beri Diskon Tiket)
"Jadi yang dilarang dalam rapat terbatas kemarin adalah live animal, binatang hidup tidak boleh masuk sini untuk barang mesin makanan dan lain-lain boleh," kata dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan kargo logistik melalui jalur udara dan laut tetap berjalan normal. Namun, terdapat perlakuan berbeda dalam proses bongkar muat logistik pada pesawat, di mana petugas yang datang dari Tiongkok tidak turun.
"Bongkar muat kargo pesawat tetap jalan, orangnya tidak turun. Kargo dari udara dan laut jalan terus," kata Budi.
(Baca: Tiongkok Protes Larangan Impor & Terbang, Jokowi: Kepentingan RI No. 1)
Pemerintah sebelumnya mengeluarkan larangan terbang dari dan ke Tiongkok mulai Rabu (5/2). Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Impor hewan hidup dari Tiongkok juga disetop sementara. Sedangkan impor barang lainnya, termasuk buah-buahan tetap akan berjalan normal.
Tiongkok merupakan negara asal impor dan tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia. Total ekspor ke negara tersebut pada tahun lalu mencapai US$ 25,85 miliar, sedangkan impor mencapai US$ 44,58 miliar.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan wabah virus corona sebagai kondisi gawat darurat global. Pendemi ini telah menewaskan lebih dari 500 orang dan menjangkit hampir 30 ribu orang di Tiongkok dan sejumlah negara.