Mentan Sebut Ekspor Sawit Bulan Ini Anjlok Karena Virus Corona

Image title
17 Februari 2020, 20:21
sawit, virus corona, ekspor turun
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Pekerja memasukkan Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke truk di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, Sabtu (7/12/2019). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpor hari Senin (17/2) mengatakan virus corona di Tiongkok mulai sebabkan ekspor sawit Februari ini anjlok.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Dampak dari merebaknya virus corona mulai berdampak pada ekspor komoditas andalan RI yakni kelapa sawit. Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim wabah ini berdampak sangat signifikan terhadap turunnya ekspor sawit.

Syahrul mengatakan realisasi ekspor sawit bulan Februari tahun ini baru mencapai 84 ribu ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, ekspor tercatat 371 ribu ton. Tak hanya itu, ekspor sawit bulan Januari lalu masih mencapai 483 ribu ton.

“Ekspor kelapa sawit berkontribusinya sangat besar (bagi ekspor),” kata Syahrul saat rapat dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/2).

(Baca: Wabah Corona Buat Manufaktur Tiongkok Kekurangan Pekerja & Lesu)

Guna mengatasi anjloknya ekspor, pihaknya tengah mencari alternatif pasar lainnya seperti Rusia, Timur Tengah dan India, Pakistan, Bangladesh, Spanyol dan Belanda. Hal ini dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan eksportir lokal. “Kami mengantisipasi dan mencari alternatif ekspor (komoditas) pertanian,” kata Syahrul.

Pada semester I 2019 total ekspor CPO dan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil/PKO) sebesar 13 juta ton. Jka diperinci, ekspor CPO sebesar 12,1 juta ton dan PKO 926,99 ribu ton. 

Volume ekspor berdasarkan negara tujuan yang terbesar adalah Tiongkok sebesar 2,1 juta ton. Adapun, ekspor CPO ke negara-negara Uni Eropa menempati posisi kedua dengan volume 2 juta ton.

Sedangkan pada 2018 ekspor minyak sawit Indonesia secara keseluruhan (CPO dan produk turunannya) sebesar 34,71 juta ton atau meningkat 8% dari 2017. Ekspor terbesar CPO Indonesia dua tahun lalu ke India 6,7 juta ton, Uni Eropa sebesar 4,8 juta ton, dan Tiongkok sebesar 4,4 juta ton.

(Baca: Ekspor & Impor Makin Lesu, Neraca Dagang Januari Defisit US$ 864 Juta)

Badan Pusat Statistik atau BPS juga menyatakan virus corona mengakibatkan nilai ekspor dan impor Indonesia-Tiongkok menurun pada Januari 2020. 

BPS menyatakan ekspor ke  Tiongkok turun sebesar 12,07% menjadi US$ 2,24 miliar pada Januari 2020. Sedangkan nilai impornya terkontraksi sebesar 2,71% menjadi US$ 4 miliar.


Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ameidyo Daud

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...