Muhaimin: Semua Harus Gotong Royong Menopang JKN


Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mengangkat beban biaya berobat masyarakat sekaligus memeratakan akses layanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar saat menghadiri Sarasehan HUT ke-57 BPJS Kesehatan, Senin (28/07).
Menurutnya, Program JKN merupakan bagian dari upaya integral pemerintah dalam mengatasi problema kemiskinan dan menyejahterakan rakyat.
Ia menambahkan, BPJS Kesehatan telah bekerja keras mewujudkan hak pemerataan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, semua patut bangga karena memiliki badan penyelenggara jaminan sosial yang telah melayani 98% rakyat Indonesia.
“Pemerintah menjadi penyangga utama dalam seluruh pelaksanaan kesehatan masyarakat. Di tingkat pusat, setiap tahunnya menanggung Rp47 triliun untuk masyarakat tidak mampu (PBI Jaminan Kesehatan). Pemerintah daerah juga mendukung suksesnya Program JKN dalam melayani masyarakat,” kata Muhaimin, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (29/7).
Di sisi lain, lanjut Cak Imin, kekuatan JKN adalah gotong royong. Seluruh peserta JKN harus menjadi bagian dari semangat gotong royong untuk menjadi penopang layanan kesehatan JKN.
Menurutnya, Program JKN merupakan wujud kebersamaan sosial, di mana peserta yang sehat membantu yang sakit. Ia pun mengapresiasi berbagai inovasi besutan BPJS Kesehatan yang dinilainya telah membawa pelayanan kesehatan menjadi makin berkualitas, efektif, dan efisien.
Ia mengatakan, tantangan BPJS Kesehatan ke depan tidak mudah, terutama soal keaktifan peserta JKN. Masyarakat baru sadar betapa pentingnya BPJS Kesehatan aktif kalau sudah masuk rumah sakit.
Tantangan lainnya, ia melanjutkan, Indonesia memasuki era aging population sehingga risiko kesehatan akan terus meningkat. Selain itu, perlu bekerja keras menyikapi meningkatnya penyakit kronis yang membutuhkan pelayanan dan biaya yang tidak kecil.
“Karena itu, kita juga mendorong BPJS Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, khususnya deteksi dini, sebagai upaya pencegahan penyakit kronis,” ujar Muhaimin.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menghadirkan layanan JKN yang kian mudah, cepat, dan setara. Menurutnya, Program JKN merupakan manifestasi gotong royong bangsa Indonesia.
Ekosistem JKN yang kompleks dan ekspektasi masyarakat yang terus meningkat akan selalu menjadi tantangan dari masa ke masa.
“Dahulu, tidak semua orang memiliki peluang untuk mengakses layanan kesehatan yang memadai. Sekarang semua lapisan masyarakat yang sudah menjadi peserta JKN aktif bisa berobat tanpa terkendala biaya mahal. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat, pemerintah, tenaga kesehatan, mitra fasilitas kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya yang mendukung pelaksanaan Program JKN tanpa henti,” kata Ghufron.
Dalam kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan juga merilis enam inovasi baru. Pertama, Performance Management Center yang menghadirkan big data peserta JKN untuk membantu monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program JKN di lapangan.
Kedua, Digital Human AI, yakni asisten digital cerdas membantu layanan bagi peserta JKN yang nantinya akan tersedia di Aplikasi Mobile JKN.
Ketiga, Layanan Pengaduan JKN dan Voice Over Internet Protocol (VOiP) yang terhubung dengan BPJS Kesehatan Care Center 165 untuk menjawab kebutuhan informasi dan pengaduan terkait layanan JKN.
Keempat, Fitur Emergency SOS, yakni tambahan Fitur Kontak Darurat bagi peserta yang membutuhkan layanan cepat. Kelima, Telemedicine Model 2, yakni telekonsultasi dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan dokter di rumah sakit. Keenam, Ruang Layanan Konseling guna memberikan layanan kesehatan mental bagi pegawai BPJS Kesehatan.