Rekam Jejak Kwik Kian Gie: Akademisi, Politikus, hingga Menko Ekonomi


Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7). Kabar ini disampaikan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hendrawan Supratikno.
“Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati,” tulis Sandiaga melalui akun Instagram pribadinya @sandiuno, Selasa (29/7).
Sandiaga menyebut, Kwik merupakan mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. “Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” ujar Sandiaga.
Dari berbagai sumber, Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Dia sempat berkuliah selama satu tahun di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk tingkat persiapan.
Setelah itu, Kwik melanjutkan kuliah ke Nederlandsche Economiche Hogeschool Rotterdam yang kini bernama Erasmus Universiteit Rotterdam dan lulus pada 1963.
Kwik merupakan tokoh yang fokus terhadap ekonomi hingga pendidikan. Pada 1968, ia menjadi pengurus Yayasan Trisakti. Dia juga mendirikan Institut Manajemen Prasetiya Mulya bersama-sama Prof. Panglaykim pada 1982.
Pada 1987, dia bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis Indonesia (IBI) yang kini telah bernama Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie.
Nama Kwik semakin dikenal saat dia menjadi politikus dan aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pada masa Reformasi, dia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004).
Meski demikian, pada Pemilihan Presiden 2019, ia menjadi penasihat ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ini berbeda dengan PDIP yang mengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.