Cerita Prabowo Bertemu Ketua Koperasi Militer Punya 3 Mobil Mewah Era Orde Baru


Presiden Prabowo menceritakan pengalaman dirinya saat masih aktif sebagai anggota koperasi militer di era Orde Baru. Ia menyebut koperasi militer saat itu sering disalahgunakan pengurus untuk kepentingan pribadi.
Prabowo menyampaikan pernah mendapati seorang ketua koperasi tentara yang punya tiga mobil mewah. “Yang kurang pintar kok mobilnya di parkir di asrama, jadi semua orang tahu. Tapi ini fenomena,” kata Prabowo saat menyampaikan arahan Peluncuran Kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7).
Prabowo berharap kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subianto agar praktik penyelewengan koperasi di lingkungan TNI sudah tidak terjadi lagi. Dengan nada humor ringan, Prabowo sempat melemparkan pertanyaan ke Panglima TNI. “Kalau saya cek ada bagaimana?” kata Prabowo dengan nada halus mencairkan suasana.
Prabowo turut menyoroti peristiwa masa lalu saat Orde Baru membentuk Koperasi Unit Desa atau KUD. Ia bercerita, saat itu banyak KUD yang disalahgunakan sehingga muncul persepsi KUD menjadi ‘Ketua Untung Duluan’.
Prabowo membagikan kenangan nyata saat dirinya menjabat sebagai Komandan Batalyon Kostrad 328 di Cilodong, Depok, Jawa Barat. Kala itu, Prabowo meminta laporan rutin koperasi karena ia merasa belum pernah mendapat laporan keuangan dari ketua koperasi batalyon saat itu.
Ia mengatakan ketua koperasi tersebut datang membawa map laporan sambil gemetaran. Ketua Umum Partai Gerindra itu turut mencontohkan gestur gemetaran di podium kepada para peserta yang hadir dalam forum peresmian Koperasi Desa.
Gerakan Prabowo sempat mengundang tawa dari sejumlah peserta. “Ketua koperasinya waktu itu seorang kapten. Dia masuk bawa map kok gemetaran gitu,” ujarnya. “Jadi saya pikir ada sesuatu yang dia takutkan kan?”
Karena melihat kegugupan ketua koperasi, Prabowo akhirnya memerintahkan Kepala Seksi Intel (Kasie Intel) untuk memeriksa prajurit berpangkat kapten tersebut. “Niatnya tidak diperiksa, niatnya mau dapat laporan,” kata Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.
Dari cerita tersebut, Prabowo mengingatkan agar Ketua Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih lebih transparan. Ia mengatakan prosedur pengawasan era sekarang berbeda dengan masa lalu karena adanya sejumlah dukungan teknologi yang dapat memonitor aktivitas transaksi koperasi.
“Jadi kata-kata Ketua Untung Duluan sudah tidak berlaku lagi di era kita sekarang,” ujarnya.