KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Terbalik, 17 Orang Masih Hilang

Tia Dwitiani Komalasari
14 Juli 2025, 08:01
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kanan) bersama Deputy Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas) Ribut Eko Suyatno (kedua kanan) dan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra (kiri) memberikan keterangan kepada media di Pelab
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/tom.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi (kanan) bersama Deputy Pencarian, Pertolongan dan Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas) Ribut Eko Suyatno (kedua kanan) dan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra (kiri) memberikan keterangan kepada media di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Untuk mempercepat pencarian 31 korban yang belum ditemukan dalam kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Tim SAR gabungan akan menambah alat utama operasi pencarian dan Pertolongan dengan meng
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Proses pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, Rabu (2/7) menemukan titik terang. Tim SAR gabungan telah menemukan titik lokasi kapal KMP Tunu Pratama Jaya pada jarak sekitar 3,9 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal.

Hingga Sabtu (12/7) atau H+10 operasi pencarian korban, Tim SAR gabungan juga telah menemukan 18 korban meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan kini berjumlah 48 orang, dengan rincian 30 orang selamat dan 18 meninggal dunia.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi kepada Tim SAR gabungan yang berhasil menemukan kapal KMP Tunu Prtama Jaya, serta mengevakuasi lebih banyak korban meninggal hingga H+10 pencarian korban.

"Saya telah mendapat informasi bahwa KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan dalam posisi terbalik. Saya mengapresiasi kinerja tim SAR gabungan selama 10 hari ini yang begitu gigih mencari posisi kapal serta para korban yang belum ditemukan," ujar Menhub Dudy di Jakarta, Minggu (13/7).

Setelah penemuan posisi kapal, Tim SAR gabungan akan melakukan perencanaan pengangkatan kapal dengan mempertimbangkan keselamatan, mengingat derasnya arus bawah laut di Selat Bali.

"Proses pengangkatan kapal akan dilakukan dengan SOP (standar operasional prosedur) ketat untuk memastikan aspek keselamatan dari tim. Harapannya proses pengangkatan kapal bisa berjalan lancar sehingga dapat membantu investigasi lebih lanjut," imbuh Menhub.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...