Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ketiga di Dunia pada Minggu Pagi

Desy Setyowati
13 Juli 2025, 08:26
kualitas udara jakarta,
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz
Suasana lanskap kota yang diselimuti polusi udara di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kualitas udara DKI Jakarta terburuk ketiga di dunia, berdasarkan data di situs pemantau kualitas udara IQAir pada Minggu (13/7) pagi.

Berdasarkan pantauan pada pukul 07.30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 175 atau masuk kategori tidak sehat dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia yakni Kinshasa, Kongo, dengan indeks kualitas udara di angka 183. Disusul Lahore, Pakistan, dengan indeks kualitas udara di angka 175.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan meniru kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara.

"Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, pada Maret (18/3).

Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya lima unit. "Kami akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat," katanya.

Ia menambahkan keterbukaan data menjadi langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis.

Penyampaian data polusi udara harus lebih terbuka agar intervensi bisa lebih efektif. Dia menilai yang dibutuhkan bukan hanya intervensi sesaat, tetapi langkah-langkah berkelanjutan dan luar biasa dalam menangani pencemaran udara.

DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah (low-cost sensors) agar pemantauan lebih luas dan akurat.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...